PRIORITAS, 23/1/25 (Batam): Kondisi jalan di beberapa kawasan di Kota Batam, khususnya di Batu Aji dan Sagulung, semakin memprihatinkan. Kerusakan jalan yang semakin parah saat musim penghujan tiba, mengancam kenyamanan dan keselamatan pengendara, serta mempengaruhi mobilitas masyarakat yang sehari-hari melintasi daerah tersebut.
Di Batu Aji, salah satu kawasan industri yang sibuk di Batam, kerusakan jalan telah menjadi masalah utama bagi pengendara. Banyak jalan di kawasan ini yang dipenuhi lubang dan retakan yang cukup dalam.
Hal ini tentu saja membahayakan kendaraan, terutama bagi pengendara sepeda motor, yang lebih rentan terjatuh akibat kondisi jalan yang tidak rata. Selain itu, kerusakan jalan yang berlangsung dalam waktu lama juga menyebabkan terhambatnya distribusi barang dan aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.
Tidak jarang, kemacetan panjang terjadi karena pengendara yang berhati-hati menghindari jalan-jalan berlubang, sehingga memperlambat laju kendaraan. Pemandangan jalan yang rusak ini juga mempengaruhi citra Batam sebagai kota industri yang sedang berkembang.
Begitu pula dengan kondisi jalan di kawasan Sagulung. Sebagian besar jalan di sini juga mengalami kerusakan yang cukup parah, terutama di daerah yang kurang terawat dan jauh dari pusat kota. Lubang-lubang besar yang muncul di jalan-jalan utama menjadi masalah serius yang tidak hanya merugikan pengendara, tetapi juga menambah beban bagi pemerintah daerah dalam hal pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur.
Kerusakan jalan di Sagulung semakin parah saat musim hujan, di mana genangan air memperburuk kondisi jalan dan memperlebar lubang-lubang yang sudah ada. Hal ini berisiko menyebabkan kecelakaan, bahkan kerusakan pada kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Selain itu, dengan banyaknya jalan yang rusak, mobilitas masyarakat, terutama di sektor transportasi publik, menjadi terganggu, dan ekonomi lokal pun dapat terdampak.
Kerusakan jalan di Batu Aji dan Sagulung tidak hanya berpotensi menyebabkan kecelakaan, tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal. Beberapa sektor yang mengandalkan akses transportasi, seperti distribusi barang dan jasa, terhambat oleh kondisi jalan yang buruk.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota Batam menyampaikan akan segera memperbaiki kerusakan infrastruktur dimaksud. Jalan dekat RS Mutiara Aini sudah kembali bisa dilalui.
Hujan deras yang melanda Batuaji dan Sagulung beberapa waktu lalu memang memperparah sekaligus menimbulkan berbagai persoalan serius di wilayah tersebut. Banjir yang disebabkan oleh curah hujan, terjadi tidak hanya merendam pemukiman, tetapi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, seperti jalan yang amblas, pemukiman yang longsor, hingga jebolnya tanggul drainase. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait ancaman terhadap keutuhan jalan utama yang menjadi jalur vital bagi warga.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, menyampaika bahwa pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan kajian dan menentukan langkah penanganan yang tepat. “Kami sedang memprioritaskan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat hujan deras ini. Kajian tengah dilakukan untuk memastikan jenis penanganan yang sesuai,” ujar Suhar saat diwawancarai wartawan, Rabu (22/01/25) di kantornya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan, katanya, melakukan perbaikan jalan amblas di dekat Rumah Sakit Aini. Proses pengerjaan di lokasi tersebut sudah mulai berjalan. Selain itu, tanggul drainase yang amblas di beberapa titik juga akan segera diperbaiki. Perbaikan ini termasuk penanganan longsor yang berpotensi memperparah kerusakan jika tidak segera diatasi.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kondisi tanggul drainase yang jebol di pinggir Jalan R. Suprapto, tepatnya di seberang Simpang SMKN 1 Batuaji, menjadi salah satu titik yang paling rawan. Tanggul yang jebol tersebut berisiko memicu longsor yang lebih besar.
”Jika tidak segera ditangani, jalan dari arah Mukakuning menuju Batuaji bisa amblas, mengganggu akses transportasi warga dan mengancam keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.
Selain memperbaiki infrastruktur yang rusak, pemerintah juga tengah meninjau ulang sistem drainase di wilayah Batuaji dan Sagulung. Sistem drainase yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah ini. Perbaikan drainase diharapkan dapat mengurangi risiko banjir pada masa mendatang.
Menurut Suhar, penanganan kerusakan ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan masyarakat. “Kami tidak hanya fokus pada perbaikan sementara, tetapi juga mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir dan kerusakan infrastruktur ini,” tegasnya.
Suhar menambahkan bahwa pihaknya akan memprioritaskan titik-titik yang paling rawan dan berdampak besar terhadap masyarakat. Ia juga memastikan bahwa proses pengerjaan akan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu aktivitas warga.
Sementara Sumardi, warga setempat menyatakan, kekhawatirannya atas kondisi ini. ”Kami mengharapkan dari pemerintah segera turun tangan memperbaiki kerusakan ini. Kalau dibiarkan terlalu lama, dampaknya bisa lebih buruk lagi,” ungkap Sumardi.
Ia juga mengingatkan bahwa jalan tersebut adalah salah satu jalur utama yang sangat penting bagi aktivitas masyarakat setempat.
Warga Batuaji dan Sagulung berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan perbaikan infrastruktur tersebut. Mereka juga berharap ada langkah preventif untuk mencegah kerusakan serupa terjadi di masa depan, seperti peningkatan kapasitas drainase dan pengelolaan air hujan yang lebih baik. (P-jeffry k)