PRIORITAS, 5/3/25 (Tokyo): Kebakaran hutan Ofunato prefektur Iwate di wilayah timur laut Jepang masih belum padam sampai hari Rabu (5/3/25), bahkan semakin menyebar sehingga memicu lebih banyak evakuasi penduduk dari rumah-rumah yang mulai terbakar.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mempertimbangkan untuk mendeklarasikan kebakaran hutan ini sebagai ’bencana serius’ karena api masih terus berkobar selama delapan hari.
Ia mengatakan keputusan dapat diambil segera setelah kemajuan dicapai dalam menangani kebakaran, yang sudah menghanguskan hampir 3.000 hektar lahan hutan menjadi abu. Dalam 24 jam terakhir luas yang terbakar meningkat menjadi 300 hektar lagi.
“Kami akan memastikan bahwa kami merespons dengan cepat dan tepat, sehingga para korban bencana dapat merasa tenang dan beban keuangan pada pemerintah daerah menjadi ringan,” kata Ishiba dalam rapat Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (5/3/25).
Kebakaran hutan kali ini menjadi terbesar di Jepang dalam 33 tahun terakhir. Operasi pemadaman kebakaran telah berlangsung sejak minggu lalu, dengan 3.600 warga atau hampir 13 persen dari populasi kota telah dievakuasi hingga pukul 7 pagi waktu setempat hari Rabu.
Setidaknya 84 rumah terbakar atau rusak dan satu orang tewas dalam kebakaran tersebut. Lebih dari 2.000 tentara dari Pasukan Bela Diri Jepang dan ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan dari seluruh negeri.
Pemerintah prefektur mengatakan 19 helikopter, termasuk delapan helikopter besar Pasukan Bela Diri dan helikopter pencegahan bencana dari prefektur Iwate, Miyagi, dan Fukushima , terus melakukan pemadaman kebakaran tergantung pada kondisi cuaca. Sementara itu, 1.700 petugas pemadam kebakaran di darat terus berjuang memadamkan api.
Musim kering dan angin kencang telah menyebabkan kebakaran hutan menyebar lebih cepat di wilayah tersebut. Ini adalah kebakaran hutan terbesar di negara itu setidaknya sejak tahun 1992, ketika kebakaran menghanguskan hampir 1.000 hektar (2.500 are ) di pulau utara Hokkaido.
Turunnya hujan deras di wilayah tersebut membawa harapan akan berakhirnya kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang.
Observatorium Meteorologi Regional Morioka mencatat hujan dan salju pada pukul 4 pagi pada Rabu pagi dan beberapa daerah mencatat hujan 0,5 mm untuk pertama kalinya dalam 16 hari. (P-Jeffry W)