Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang (kanan) dalam konferensi pers terkait proses verifikasi mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cibubur, Jawa Barat, Kamis (25/9/25). (Antara)Meski mengakui alasan kearifan lokal, Nanik memastikan BGN tidak lagi menyajikan menu yang terbukti memicu keracunan hiu.
“Saya tegaskan kalau ada makanan yang diidentifikasi sebagai hal yang membuat keracunan, kita nggak akan pakai di wilayah itu, sekalipun banyak,” ujar Nanik.
Hasil investigasi menunjukkan, penyebab keracunan tidak tunggal. Menurut Nanik, kasus ini juga dipicu faktor alergi pada sebagian siswa.
“Ini ada keracunan dan ada alergi, ini tumpang tindih. Tidak semua hal itu berdugaan keracunan, tapi ada hal yang karena alergi. Misalnya anak-anak alergi udang, bahkan ada yang alergi mayonaise,” kata Nanik.
Ia menambahkan, sebelum program berjalan, sebenarnya sudah ada pendataan alergi siswa. Namun, kemungkinan kelalaian teknis di lapangan tetap terbuka.
Kasus keracunan hiu dari program makan bergizi gratis (MBG) berdampak pada 25 orang. Mereka terdiri atas 24 siswa dan seorang guru yang mengalami mual, muntah, serta sakit perut usai menyantap ikan hiu goreng.
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Feria Kowira, mengonfirmasi korban bertambah. Delapan pasien tambahan masuk rumah sakit pada Selasa (23/5/25) malam, sehingga jumlah pasien meningkat. (P-Khalied M)
No Comments