PRIORITAS, 25/4/25 (Jakarta): Film animasi lokal “Jumbo” berhasil meraih lebih dari 6 juta penonton pada masa penayangannya di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Itu menjadikannya sebagai film terlaris di bulan April 2025.
Film animasi yang biasanya identik dengan tontonan anak-anak, dipatahkan “Jumbo” yang membuktikan bahwa animasi bisa dinikmati semua kalangan. Itu berkat cerita yang menyentuh dan visual serta karakter yang dikemas dengan sangat apik.
“Jumbo” memimpin “5 Besar” film laris dengan jumlah penonton terbanyak di bulan April 2025 berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, dilansir dari Antara.
1. Film animasi “Jumbo”
“Jumbo” berhasil meraih posisi teratas sebagai film terlaris di bioskop hingga pekan keempat April 2025, meskipun bersaing ketat dengan “Pabrik Gula”. Kedua film ini saling menyusul dalam jumlah penonton dan kini keduanya telah menarik lebih dari 4 juta penonton.
Namun, “Jumbo”, yang disutradarai Ryan Adriandhy dan ditulis Widya Arifianti, berhasil mencatatkan rekor sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara. Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram resmi “Jumbo” @jumbofilm_id pada 22 April 2025, film ini telah ditonton oleh 6.156.808 penonton.
Keberhasilan ini menggeser “Mechamato Movie” dari Malaysia, yang sebelumnya memegang rekor sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara.
Cerita “Jumbo” mengisahkan tentang Don, seorang anak berusia 10 tahun dengan tubuh gemuk yang bermimpi menjadi bintang pertunjukan bakat. Petualangan-nya dimulai ketika buku miliknya dicuri, dan ia bertemu dengan Meri, peri kecil yang membawanya ke dalam petualangan seru yang penuh dengan pelajaran tentang keberanian dan menerima diri.
2. Film “Pabrik Gula”
“Pabrik Gula” menempati posisi kedua sebagai film terlaris di bioskop sepanjang bulan April 2025 dengan total 4.210.839 penonton pada 16 April 2025. Film horor yang disutradarai Awi Suryadi dan ditulis Lele Laila ini berhasil masuk dalam daftar film horor Indonesia terlaris sepanjang masa, sejajar dengan film fenomenal “KKN di Desa Penari” (2022).
Berdasarkan thread viral di X, “Pabrik Gula” menceritakan sekelompok buruh pabrik gula yang terjebak dalam teror setelah mengungkap sejarah kelam pabrik tempat mereka bekerja.
Film yang dirilis pada 31 Maret 2025 ini sempat mengadakan gala premiere di Los Angeles pada 27 Maret 2025, dan sudah mulai tayang di bioskop Amerika Serikat pada 18 April kemarin.
3. Film “Komang”
Selanjutnya ada “Komang”, yang berhasil meraih 2.239.017 penonton pada 16 April 2025. Film yang tayang saat libur Lebaran 2025 ini terinspirasi dari kisah nyata Raim Laode dan Komang Ade Widiandari, yang terkenal lewat lagu hits mereka yang juga berjudul “Komang”.
Disutradarai Naya Anindita, yang sebelumnya dikenal lewat film “Terlalu Tampan” dan “Eggnoid”, “Komang” mengisahkan perjalanan cinta Raim dan Komang yang terhalang oleh perbedaan agama dan budaya.
Dibintangi Aurora Ribero, Kiesha Alvaro, dan sejumlah aktor dan aktris ternama lainnya, penampilan Aurora dengan logat Bali yang khas sukses mencuri perhatian penonton saat memerankan Komang. Selain itu, debut Arie Kriting di film ini juga menambah daya tarik cerita.
4. Film “Qodrat 2”
“Qodrat 2” juga menjadi salah satu film yang sangat dinanti pada Lebaran 2025 lalu. Sejak 16 April 2025, sekuel dari “Qodrat” (2022) ini berhasil menarik perhatian 2.063.345 penonton.
Di film kedua ini, Ustaz Qodrat menghadapi lebih banyak kasus kerasukan, dengan adegan rukiah yang semakin intens, termasuk saat 100 orang harus dirukiah sekaligus.
Sutradara Charles Gozali juga menyajikan momen menarik, seperti adegan di mana Acha harus berteriak menyebut nama Qodrat hingga enam kali dalam waktu dua jam pengambilan gambar. “Qodrat 2” juga dijadwalkan akan tayang di Malaysia, Singapura, dan Brunei.
5. Film “Norma: Antara Mertua dan Menantu”
Sejak pertama kali tayang pada 31 Maret 2025, “Norma: Antara Mertua dan Menantu” langsung menarik perhatian banyak orang. Sejak 16 April 2025, film ini berhasil meraih 677.181 penonton.
Film ini diangkat dari kisah nyata Norma Risma yang viral di TikTok, mengangkat konflik rumah tangga yang tak biasa, di mana seorang istri mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan ibu kandungnya sendiri.
Disutradarai Guntur Soeharjanto dan ditulis Oka Aurora, penulis Layangan Putus, Norma berhasil menggugah emosi penonton dari awal hingga akhir.
Jumlah film-film ini kemungkinan akan terus bertambah setiap harinya, mengingat antusiasme penonton yang terus meningkat dan banyaknya film baru yang dirilis.
Hal ini menunjukkan betapa dinamis-nya industri perfilman Indonesia, yang tak henti-hentinya menyajikan berbagai pilihan menarik untuk para penggemarnya. (P-Rebecca WT)