26.4 C
Jakarta
Sunday, August 3, 2025

    Jelang Piala Dunia 2026: Jadi sorotan dunia, kursi kosong laga Chelsea vs LAFC ‘alarm’ FIFA 

    Terkait

     

    PRIORITAS, 17/6/25 (Los Angeles): Pertandingan antara Chelsea vs Los Angeles FC (LAFC) yang berakhir dengan kemenangan klub Inggris 2-0 itu menjadi alarm dini bagi FIFA. Pasalnya, pada pertandingan yang digelar di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta, pada Senin (17/6/25) waktu setempat, hanya dihadiri sekitar 22.137 penonton, jauh dari kapasitas maksimal stadion yang mampu menampung 71.000 orang.

    Ironisnya, laga ini menjadi salah satu sorotan dunia karena sepinya penonton, dengan ribuan kursi terlihat kosong bahkan di tribun bawah yang seharusnya menjadi daya tarik utama.

    Phil McNulty, kepala penulis sepak bola BBC, menyebut pemandangan hampir 50.000 kursi kosong adalah “malu besar” bagi FIFA, terlebih laga ini merupakan bagian dari uji coba menuju Piala Dunia 2026.

    “Jika harga tiket tetap tinggi dan jadwal tidak disesuaikan, bisa jadi ini akan terulang tahun depan di ajang yang jauh lebih penting,” tulisnya. Laga-laga lain pun mengalami hal serupa, kecuali laga besar seperti Inter Miami vs Al Ahly yang diklaim dihadiri 60.927 orang, serta PSG vs Atletico Madrid yang menarik 80.619 penonton.

    Namun, beberapa laga hanya mencatat angka penonton di bawah 30.000, seperti 21.152 dan 30.151. Bahkan pertandingan Boca Juniors vs Benfica dinilai lebih “sehat” secara jumlah penonton. Pertandingan Chelsea vs LAFC yang berlangsung pukul 15.00 waktu setempat berlangsung  pada hari kerja, yang dinilai menjadi penyebab rendahnya animo masyarakat.

    Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengakui suasana pertandingan terasa ganjil. “Stadion hampir kosong. Kami harus beradaptasi, baik saat stadion penuh maupun tidak. Itu bagian dari profesionalitas,” ujarnya. Harga tiket juga menjadi masalah serius. Tiket termurah saat laga dimulai dijual seharga £37 (sekitar Rp740 ribu), bahkan beberapa jam sebelum kickoff, tiket online masih tersedia dengan harga £26 (sekitar Rp520 ribu).

    Sistem penjualan dengan harga dinamis dianggap tidak efektif menarik minat masyarakat. LAFC menggantikan klub León yang didiskualifikasi dan datang dari kota Los Angeles, berjarak lebih dari 2.000 mil dari Atlanta.

    Hanya sekitar 150 pendukung garis keras (ultras) LAFC yang hadir, meski mereka berhasil menciptakan atmosfer yang lebih hidup dibandingkan ribuan fans Chelsea yang hadir namun lebih pasif. Sorakan baru terdengar saat Chelsea mencetak gol, ketika Liam Delap melakukan debut, serta saat fans memprotes keputusan wasit.

    FIFA Gagal Promosi

    Jurnalis olahraga Amerika, Doug Roberson dari Atlanta Journal-Constitution, menyatakan bahwa minimnya minat bukan karena publik tak suka sepak bola, tetapi karena turnamen ini masih asing.

    “Ini turnamen yang baru dan tidak dikenal. Orang-orang memilih menabung untuk Piala Dunia 2026 yang lebih mereka tunggu,” ucapnya. Sementara itu, Jonathan Tannenwald dari Philadelphia Inquirer menilai FIFA gagal dalam strategi pemasaran.

     “FIFA seharusnya aktif mempromosikan turnamen ini. Tidak bisa hanya mengandalkan nama besar,” katanya. “Penonton tidak bodoh. Mereka tahu kapan harus membeli dan kapan harus menunggu.”

    Stadion ini sebelumnya pernah hampir penuh saat Chelsea melawan Newcastle dalam laga persahabatan dua tahun lalu, dengan lebih dari 70.000 penonton hadir. Bahkan dikutip dari Radarsuraba.com, klub lokal Atlanta United memiliki rata-rata 44.000 penonton per pertandingan, yang menunjukkan potensi pasar sebenarnya. (P-wr)

     

     

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini