31.8 C
Jakarta
Thursday, November 14, 2024

    Italia desak Uni Eropa revisi larangan penjualan mobil bensin dan disel 2035

    Terkait

    PRIORITAS, 12/11/24 (Brussel): Markas Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia, mendapat desakan Italia terkait larangan penjualan mobil berbahan bakar minyak (bensin dan disel) pada 2035 mendatang. Desakan itu merujuk pada Kesepakatan Hijau Eropa atau European Green Deal yang mewajibkan semua pembuat mobil di Eropa untuk mengurangi emisi knalpot mobil baru sebesar 55 persen pada 2030 kemudian pengurangan 100 persen yang diberlakukan mulai tahun 2035. Itu berarti pada 2025 penjualan semua mobil bertenaga bensin atau disel akan dilarang.

    Kalangan otomotif Italia beralasan, industri otomotif sedang mengalami kendala peralihan kepada kendaraan rendah emisi. Mengutip laman Drive Minggu (10/11/24), Antara melaporkan, menurut sebuah rancangan dokumen yang diajukan, Italia meminta Uni Eropa untuk mempertimbangkan “rangkaian solusi yang lebih luas” di luar kendaraan bertenaga listrik dan hidrogen.

    Permintaan itu disampaikan karena industri otomotif dalam negerinya “berjuang untuk bertransisi”. Industri otomotif di Italia mengalami tekanan akibat penjualan mobil listrik menurun dan persaingan dengan produsen asing meningkat.

    “Industri ini sekarang berada pada titik kritis, menghadapi tantangan signifikan terkait produksi, lapangan kerja, dan persaingan global, yang membutuhkan tindakan segera dan terkoordinasi di tingkat Uni Eropa,” demikian isi draf dokumen tersebut, “Daya saing industri otomotif Eropa harus tetap menjadi fokus utama kebijakan Uni Eropa.”

    Italia bukan satu-satunya negara atau partai pemerintah yang menentang larangan tersebut. Negara-negara seperti Jerman, Republik Ceko, dan Partai Rakyat Eropa (European People’s Party/EPP) juga menyerukan agar undang-undang tersebut direvisi.

    EPP telah mendorong agar Uni Eropa mengizinkan penjualan mobil baru yang ditenagai oleh bahan bakar tanpa emisi seperti bahan bakar nabati dan bahan bakar sintetis, dengan dokumen rancangan internal yang menyatakan bahwa mereka ingin agar undang-undang tersebut mengizinkan “teknologi pembakaran mutakhir”. (P-ht)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini