PRIORITAS, 30/9/25 (Jerusalem): Israel merayakan kemenangan partai PAS pimpinan Presiden Moldova Maia Sandu yang pro-Uni Eropa dalam pemilihan parlemen.
Kemenangan ini memupus harapan Rusia, yang coba ikut campur dengan mendukung partai Elektoral Patriotik.
“Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengucapkan selamat kepada Presiden Moldova Maia Sandu atas keberhasilannya dalam pemilu yang dianggapnya sebagai ‘pemilu paling penting’ di Moldova”, tulis media i24NEWS, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Selasa (30/9/25).
Kemenangan mayoritas dalam pemilihan parlemen itu, semakin memperkuat posisi Maia Sandu sebagai presiden Moldova.
Saar menulis di X, mengunggah pesan dukungan yang menyoroti hubungan positif Israel dengan Moldova.
“Kami menghargai persahabatan erat antara Moldova dan Israel, dan saya berharap dapat lebih meningkatkan hubungan bilateral,” tulisnya.
Maia Sandu menyebut pemungutan suara ini sebagai “pemilu paling penting” bagi Moldova.
“Hasilnya akan menentukan apakah kita akan mengkonsolidasikan demokrasi dan bergabung dengan Uni Eropa, atau apakah Rusia akan menyeret kita kembali ke zona abu-abu, menjadikan kita risiko regional,” tulisnya dalam sebuah postingan di X.
Pemungutan suara ini akan menghasilkan parlemen baru dengan 101 kursi, setelah itu Sandu akan mencalonkan perdana menteri baru.
Rusia ikut campur
Presiden Maia Sandu mengungkapkan, Rusia secara terang-terangan ikut campur dalam pemilu di Moldova.
Maia Sandu mengatakan ia memilih untuk menjaga perdamaian dan negaranya akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa.
Ada dugaan kuat, jika partai lawan Maia Sandu menang, Rusia akan menjadikan Moldova sebagai batu loncatan untuk menganeksasi seluruh Ukraina, bahkan dapat menjadikan pangkalan untuk menyerang negara-negara Eropa lainnya.
Rusia berulang kali membantah klaim tersebut dan menepis tuduhan tersebut sebagai tidak berdasar.
Dengan penghitungan suara di 95 persen (%) TPS, Partai Aksi dan Solidaritas (PAS) memimpin dengan 48% suara.
Blok Elektoral Patriotik yang pro-Rusia memperoleh 25,6% suara, sementara Blok Alternativa yang juga pro-Rusia memperoleh 8,3% suara.
Sedangkan Partai Kita yang populis — yang menginginkan “kebijakan luar negeri yang seimbang” antara Timur dan Barat — memperoleh 6,3%.
Partai Demokrasi di Dalam Negeri yang berhaluan kanan memperoleh 5,7% suara, lapor EuroNews.(P-Jeffry W)
No Comments