28.7 C
Jakarta
Sunday, June 22, 2025

    Israel berhasil bunuh tiga komandan terpenting militer Quds Iran

    Terkait

    PRIORITAS, 21/6/25 (Tel Aviv): Militer Israel memperoleh capaian besar dalam perang hari kesembilan dengan Iran. Dalam serangan terpisah, Israel berhasil membunuh sekaligus tiga pimpinan pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

    Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menewaskan komandan terpenting militer Iran, yakni komandan utama pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Saeed Izdi,  dalam sebuah serangan terhadap sebuah apartemen di Qom, Iran.

    Militer Israel juga berhasil membunuh komandan pasukan Quds bidang penyelundupan senjata, Behnam Shahriyari.

    Pada hari yang sama,  komandan brigade UAV dari Angkatan Udara Quds IRGC, Aminpour Joudaki, juga terbunuh dalam serangan Israel di Iran.

    Menhan Katz mengatakan Saeed Izdi telah membiayai dan mempersenjatai Hamas menjelang pembantaian pada tanggal 7 Oktober di Israel.

    “Ini adalah kemenangan besar bagi Angkatan Udara dan intelijen militer serta keadilan bagi para korban,” katanya, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari media Ynetnews, hari Sabtu (21/6/25).

    Media lokal Iran melaporkan sebuah apartemen di lantai empat terkena serangan IDF di Qom, tempat Izdi tinggal.

    Sedikitnya dua orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, tewas dan sedikitnya empat lainnya terluka.

    Biayai kelompok teror

    Menurut Pusat Informasi Intelijen dan Terorisme Israel, Meir Amit, Izdi memimpin upaya Iran untuk membiayai dan melatih kelompok teror Palestina, militan Hamas di Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta menyelundupkan senjata kepada mereka.

    Ia juga bertanggung jawab untuk mengoordinasikan antara kelompok Palestina dan Hizbullah di Lebanon, serta terlibat dalam memastikan kerja sama antara militan Hamas dan rezim Assad di Suriah.

    Dokumen yang ditemukan pasukan IDF selama perang di jalur Gaza, mengungkap peran penting Izdi dalam membangun “poros perlawanan”, yang melanjutkan visi komandan pasukan Quds Qassem Soleimani yang dibunuh Amerika Serikat pada tahun 2020.

    Ia telah lama menjalin kontak langsung dengan para pemimpin militan Hamas, termasuk Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar. Keduanya berhasil dibunuh militer Israel tahun lalu.

    Setuju Hamas serang Israel

    Menurut dokumen tersebut, Izdi bertemu dengan utusan Hamas di Lebanon pada Juli 2023 dan diminta bantuan Iran untuk menyerang target-target sensitif Israel tertentu saat serangan Hamas dimulai.

    Ia mengatakan kepada pimpinan militan Hamas saat itu, Iran dan Hizbullah mendukung gagasan menyerang Israel.

    Dalam sebuah pertemuan di awal Agustus, Haniyeh mengatakan kepada Izdi,  Hamas akan membutuhkan bantuan Iran pada jam pertama serangan.

    Kemudian, pejabat Iran itu juga mengatakan Iran membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri.

    AS dan Inggris menjatuhkan sanksi kepada Izadi, karena hubungannya dengan Hamas dan faksi militan Palestina, Jihad Islam, yang ikut ambil bagian dalam serangan 7 Oktober ke Israel.

    Kepala Staf Pasukan Israel, Eyal Zamir, mengatakan pembunuhan yang disengaja terhadap Saeed Izdi Sabtu dini hari, adalah momen penting yang akan membuat seluruh Timur Tengah lebih aman.

    Ia mengatakan Izdi adalah seorang konspirator dalam pembantaian Hamas pada 7 Oktober dan tangannya berlumuran darah ribuan orang Israel.

    Lima anggota tewas

    Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) belum mengakui secara resmi terbunuhnya tiga pimpinan inti mereka. Namun hanya mengatakan pada hari Sabtu lima anggotanya tewas dalam serangan Israel di Iran barat.

    Pasukan Israel mengumumkan melakukan serangan terarah terhadap kendaraan yang membawa komandan pasukan Quds, Behnam Shahriyari.

    Ia  diketahui bertanggung jawab menyelundupkan senjata ke kelompok teror Palestina, Hamas dan proksi Iran termasuk Hizbullah.

    Behnam Shahriyari memerintahkan transfer ratusan juta dolar setiap tahunnya ke organisasi-organisasi teroris melalui koneksinya di Turki dan Lebanon, menggunakan jaringan perusahaan cangkang, penukar uang, dan kurir.

    Sedangkan komandan brigade UAV, Aminpour Joudaki, yang juga tewas terbunuh,  memiiki peran penting atas serangan ratusan drone ke Israel.

    “Aminpour Joudaki melancarkan ratusan serangan UAV terhadap wilayah Israel dari daerah Ahvaz di Iran barat daya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

    Ia memangku peran kunci setelah terbunuhnya Taher Pour dalam serangan pembuka Israel pada 13 Juni.

    Dengan terbunuhnya, para pimpinan pasukan Quds ini, semakin memperlemah koordinasi serangan militer Iran terhadap Israel.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini