PRIORITAS, 25/7/25 (Jerusalem): Israel membantah keras klaim militan Hamas yang menyebutkan terjadi bencana kelaparan di Jalur Gaza. Militer Israel menyebut bantuan pangan berton-ton sudah masuk, tapi tak didistribusikan tim penyalur dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Kami belum mengidentifikasi adanya kelaparan. Ratusan truk bantuan sudah menunggu di sisi perbatasan Gaza. Militan Hamas sengaja memanfaatkan situasi kemanusiaan, untuk menekan perundingan penyanderaan”, kata pejabat militer Israel, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Times of Israel, hari Jumat (25/7/25).
Dalam foto selebaran yang diterbitkan COGAT pada 21 Juli 2025, terlihat tumpukan bantuan menunggu di perlintasan Kerem Shalom dengan Jalur Gaza.
Badan militer dan Kementerian Pertahanan Israel, COGAT, yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan ke Gaza, mengatakan sebanyak 950 truk berisi pasokan pangan, sudah menunggu tim PBB untuk disalurkan dari sisi Palestina di penyeberangan Kerem Shalom dan Zikim.
Informasi palsu
Kelompok teror Hamas disebutkan merilis informasi palsu tentang kelaparan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
“Militer belum mengidentifikasi kelaparan. Tindakan perlu diambil untuk menstabilkan situasi kemanusiaan di sana”, kata seorang pejabat keamanan senior Israel.
Pejabat itu, yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim, memang mengakui baru-baru ini terjadi penurunan signifikan dalam jumlah bantuan yang sampai ke warga Palestina di Jalur Gaza.
Tetapi hal itu tanggungjawab badan-badan PBB, karena tidak mengumpulkan dan mendistribusikan makanan serta pasokan secara cepat ke warga sipil di Jalur Gaza.
Pejabat itu mengatakan, bantuan yang saat ini menunggu di titik penyeberangan untuk diambil, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah tersebut selama dua setengah minggu.
Pejabat itu mengatakan COGAT telah duduk bersama pejabat PBB, untuk mencoba dan menyelesaikan pengiriman bantuan yang telah diizinkan masuk ke Gaza tetapi tidak didistribusikan.
Hambatan distribusi
Menurut pejabat tersebut, tidak ada masalah dengan bantuan yang mencapai titik penyeberangan dan masuk ke Jalur Gaza, tetapi hambatan utamanya adalah distribusinya sendiri.
Dalam pertemuan-pertemuan terakhir, pejabat tersebut mengatakan PBB telah sepakat untuk mendistribusikan 70-80 truk sejak hari Selasa lalu, tetapi dalam praktiknya hanya 30 truk yang diterima.
PBB telah berulang kali menyalahkan COGAT dengan tudingan telah menolak permintaan untuk otorisasi pengumpulan dan pendistribusian.
PBB juga mengatakan kondisi berbahaya dan rumit di dalam area Jalur Gaza, telah membuat pendistribusian bantuan menjadi sangat sulit.
Pejabat itu mengatakan PBB telah mengajukan permintaan yang tidak dapat disetujui COGAT, seperti menuntut agar polisi militan Hamas mengawal konvoi tersebut.
Tim PBB juga menuntut agar mereka diizinkan membawa perangkat komunikasi, yang ditakutkan militer Israel dapat berakhir di tangan kelompok teror tersebut.”
Propaganda militan Hamas
Terkait klaim kelaparan, pejabat tersebut juga menegaskan militan Hamas sengaja melancarkan kampanye propaganda, sebagai bagian dari taktik di tengah negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung.
“Ini adalah langkah sinis yang bertujuan untuk menciptakan tekanan internasional terhadap Israel,” kata pejabat tersebut.
Israel sudah memastikan tidak ada kelaparan di Jalur Gaza berdasarkan jumlah bantuan yang sampai ke warga Gaza.
“Kami tahu nilai kalori setiap truk yang masuk, dan berapa banyak orang yang dapat pangan dari truk tersebut”, jelasnya.
COGAT juga telah berbicara dengan warga Palestina yang terlibat dalam pendistribusian bantuan tersebut, dan memperoleh informasi intelijen lain yang menunjukkan tidak ada kelaparan.
Menurut COGAT, dalam dua bulan terakhir sekitar 4.500 truk bantuan telah memasuki Jalur Gaza.
Separuh dari truk tersebut menuju lokasi distribusi bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza, dan separuhnya lagi dibawa ke gudang-gudang milik PBB dan organisasi-organisasi bantuan lain yang telah disetujui.
Dalam sebulan terakhir, rata-rata 71 truk memasuki Jalur Gaza setiap hari.
Pejabat itu mengatakan hampir semua truk bantuan yang menuju gudang dijarah massa Gaza.
GHF ditentang Hamas
Pejabat tersebut mengatakan militan Hamas berusaha melakukan segala cara untuk melemahkan mekanisme bantuan baru, termasuk lokasi distribusi GHF.
Sistem GHF yang didukung AS dan Israel, telah mengirimkan bantuan di Jalur Gaza selama dua bulan terakhir di bawah mekanisme yang bertujuan mengalihkan pencurian bantuan pangan oleh militan Hamas.
“Militan Hamas telah menentang keras GHF. Mereka memperingatkan warga sipil untuk tidak bekerja sama dengan organisasi tersebut”, ungkapnya.
PBB juga ikut termakan informasi palsu dari militan Hamas, dengan mengatakan lebih dari 1.000 warga Palestina telah dibunuh pasukan Israel, saat mencoba mengakses makanan di Gaza, sejak GHF memulai operasi distribusi bantuan.
Israel mengakui hanya melepaskan tembakan untuk menakuti kerumunan warga Palestina yang mendekati pasukannya.(P-Jeffry W)