Tonton Youtube BP

Israel akan penjarakan Greeta Thunberg jika coba masuk Jalur Gaza lagi

Jeffry Wuisan
3 Sep 2025 16:07
4 minutes reading

PRIORITAS, 3/9/25 (Tel Aviv): Militer Israel akan bertindak tegas dengan menganggap aktivis Greeta Thunberg bersama kelompoknya sebagai teroris, karena masih terus berusaha memasuki Jalur Gaza melalui perairan yang diblokir. Mereka akan ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, sudah menyusun rencana untuk penangkapan Thunberg dan penyitaan armada tersebut, lapor surat kabar Israel, Israel Hayom.

Sumber yang dekat dengan Ben-Gvir mengatakan Greeta Thunberg dan kelompoknya akan ditahan di penjara Ktzi’ot dan Damon.

“Mereka akan menyesali waktu yang mereka habiskan di sini. Kita harus menghilangkan keinginan mereka untuk mencoba lagi”, kata Ben-Gvir, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (3/9/25).

Greeta (kanan) dan rekan aktivis di atas kapal saat hendak berangkat menuju Jalur Gaza.(theindependent)

Greeta Thunberg dan kelompoknya dapat ditahan dalam klasifikasi tingkat teroris, karena berusaha meneror keamanan militer Israel.

Semua kapal mereka juga akan ditahan dan militer akan mengubah menjadi armada polisi Israel.

Israel Hayom melaporkan sebuah pertemuan akan diadakan di kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengenai strategi menangkap lebih dari 200 orang yang menjadi bagian dari armada kapal penerobos tersebut.

Pernah ditangkap

Sebelumnya Greeta dan sejumlah rekannya pernah ditangkap, ketika kapal mereka coba memasuki perairan Jalur Gaza pada 9 Juni 2025 lalu.

Kapal Madleen yang membawa 12 orang itu dicegat di lepas pantai Gaza dini hari. Kapal tersebut berangkat dari Catania, Sisilia, pada 1 Juni, membawa bantuan kemanusiaan dalam jumlah nominal.

Kapal itu dinamai berdasarkan nama satu-satunya nelayan perempuan di Gaza, Madleen Kullab, kapal tersebut membawa Thunberg dan anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina, Rima Hassan.

Thunberg sendiri menjadi terkenal pada tahun 2018 ketika ia memutuskan membolos sekolah saat berusia 15 tahun, untuk membujuk parlemen Swedia agar mengambil tindakan lebih lanjut terhadap perubahan iklim.

Aktivis iklim Greeta Thunberg (22 tahun) menerima makanan dari tentara Israel di atas kapal Madleen yang ditangkap saat coba masuk perairan Jalur Gaza, 9 Juni 2025.(theindependent)

Kelompok Greeta mengatakan pasukan Israel telah menabrak dan menaiki kapal mereka. Satu jam sebelum pernyataan tersebut, mereka mengklaim ada pesawat tanpa awak di atas kapal.

Kelompok itu dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel, dan dari sana mereka dikirim kembali ke negara asal.

Di awal September 2025 ini, Greeta Thunberg (22 tahun) bersama aktivis lainnya, akan kembali menerobos masuk ke perairan Jalur Gaza yang dijaga ketat angkatan laut Israel.

Armada kapal bantuan Thunberg ke Jalur Gaza kali ini, bernama Global Sumud Flotilla yang terdiri dari puluhan kapal dengan kru berjumlah sekitar 200 orang.

Dihantam badai

Armada bantuan Gaza yang membawa Greta Thunberg terpaksa kembali ke pelabuhan di Barcelona pada hari Senin, 1 September 2025,  karena dihantam badai –  hanya beberapa jam setelah perjalanan. Masih belum jelas kapan akan berlayar lagi.

Armada Global Sumud meninggalkan kota Spanyol itu pada hari Minggu, membawa makanan, air dan obat-obatan.

Armada Global Sumud ketika berangkat dari pelabuhan Spanyol.(theindependent)

Para aktivis mengklaim sebagai misi maritim sipil terbesar ke Israel dalam perang dengan militan Hamas sejauh ini.

Global Sumud Flotilla atau Armada Sumud Global, terdiri dari puluhan kapal yang membawa aktivis pro-Palestina. Rombongan ini bertujuan untuk menerobos blokade laut Israel dan mengirimkan makanan serta pasokan ke daerah Jalur Gaza tersebut.

Penyelenggara mengatakan armada tersebut merupakan misi maritim terbesar ke Gaza sejauh ini.

Menurut media Al Jazeera, armada tersebut terdiri dari lebih dari 50 kapal dan delegasi dari setidaknya 44 negara.

Aktor Game of Thrones, Liam Cunningham dan mantan walikota Barcelona, Ada Colau, juga merupakan bagian dari armada tersebut.

Konvoi pertama dijadwalkan tiba untuk bertemu dengan gelombang kedua kapal di Tunisia pada hari Kamis.

Kekejaman Hamas

Thunberg berharap menyampaikan bantuan kemanusiaan dan mematahkan pengepungan Israel di Jalur Gaza serta membuka koridor kemanusiaan rakyat.

“Proyek ini adalah bagian dari pemberontakan global rakyat yang bangkit… ketika pemerintah kita gagal bangkit, rakyat akan mengambil alih peran mereka, dan kekejaman serta keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza saat ini… bukanlah sesuatu yang bisa kita terima”, kata Thunberg.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan ia telah menginstruksikan militer untuk menunjukkan video kekejian militan Hamas kepada Greeta Thunberg dan aktivis lainnya.

Mereka harus tahu ketika itu, teroris Hamas dan kelompoknya sengaja menyerang Festival Musik Nova dan pemukiman Israel di Selatan pada 7 Oktober 2023.

Teroris Hamas tanpa pandang bulu membantai setiap warga sipil Israel di jalan utama dekat Kibbutz Gevim dalam serangan mereka ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023 (timesofisrael)

Militan Hamas membantai ribuan warga dan menyeret mereka di tanah seperti binatang. Ratusan warga juga diculik. Banyak di antara mereka tewas akibat penyiksaan.

Menteri Katz menilai, hal itu penting diketahui Greeta dan rekan-rekan pendukung Hamasnya, agar melihat dengan jelas siapa organisasi teroris Hamas yang mereka dukung dan untuk siapa mereka bekerja.

“Kekejaman apa yang mereka lakukan terhadap perempuan, orang tua, dan anak-anak, dan terhadap siapa Israel berperang untuk membela diri”, tegas Katz.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x