26.3 C
Jakarta
Saturday, September 7, 2024

    Investor antre, Batam banjir sumber dolar baru bagi Indonesia

    Terkait

    PRIORITAS, 19/7/24 (Batam): Sebagai gerbang investasi global bagi Indonesia, Batam memang benar-benar membuktikan kelasnya dari waktu ke waktu. Apa saja bisnis yang masuk ke sana, rata-rata berhasil berkembang dengan baik, termasuk perusahaan data center. Ini terjadi karena Batam memang berada di alur perekonomian global.

    Terkini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, makin banyak perusahaan data center yang menyatakan minat untuk masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam.

    Pihak Kemenko Perekonomian menyebut, saat ini sudah ada 10 perusahaan yang menyatakan komitmen, sedangkan enam perusahaan lainnya masih antre untuk masuk.

    “Sekarang ada 10 yang komitmen, yang sedang antre ada enam,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso di sela acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 di Jakarta, dikutip Jumat, (19/7/24).

    Sudah membangun gedung

    Selanjutnya, Susiwijono mengatakan, dari 10 perusahaan yang sudah menyatakan komitmen, ada sembilan perusahaan yang sudah mulai membangun gedung.

    Dikatakannya, dalam pembangunan data center ini, pemerintah sangat memperhatikan kecukupan pasokan listrik dan air.

    Susiwijono belum menyebutkan nilai investasi perusahaan data center tersebut. Namun, dia mengatakan perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan korporasi data center terbesar di dunia. Salah satunya, kata dia, merupakan perusahaan pengembang data center berbasis artificial intelligence (AI), yaitu GDC.

    “Kalau yang lainnya kan internet data center,” ujar dia.

    Perluasan lahan

    Lebih lanjut Susiwijono mengatakan, untuk enam perusahaan lain yang sedang antre, mereka berasal dari berbagai negara mulai dari China sampai Amerika Serikat.

    Namun, dia mengatakan pemerintah belum menyetujui enam perusahaan itu untuk masuk karena keterbatasan lahan, serta kecukupan suplai listrik dan air. Dia mengatakan pemerintah tengah mencari perluasan lahan untuk enam perusahaan itu.

    “Nongsa Digital Park itu lahannya terbatas, yang ada sekarang cukup untuk 10. Termasuk untuk kebutuhan suplai listrik dan air. Data center itu butuh listrik dan air yang besar sekali,” kata Susiwijono Moegiarso. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini