26.2 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

    Indonesia soroti dampak krisis iklim pada laut dan ekosistemnya di forum COP29

    Terkait

    PRIORITAS, 10/12/24 (Jakarta): Faktor utama perubahan iklim yang memengaruhi lautan di Eropa adalah meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer, meningkatnya suhu global, dan menurunnya kadar oksigen di air.

    Laporan European Environment Agency, bahwa sejauh ini, lautan di seluruh dunia telah menyerap 91% panas yang dihasilkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca ke atmosfer, dan sekitar 30% emisi karbon

    Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf mengatakan, Indonesia bersama 127 negara peserta COP29 mengeluarkan pernyataan bersama yang menyoroti ancaman krisis iklim terhadap lautan dan ekosistem di dalamnya.

    “Indonesia bersama 127 negara Friends of the Ocean and Climate mengeluarkan joint statement atau pernyataan bersama yang menyoroti dampak signifikan krisis iklim terhadap lautan dan ekosistemnya,” kata Yusuf dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Isu Ocean-Climate Pasca COP 29 UNFCCC 2024 yang dipantau daring di Jakarta, Selasa (10/12/24).

    Ia menjelaskan pernyataan bersama tersebut menekankan beberapa hal di antaranya pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi berbasis laut, dialog laut dan perubahan iklim sebagai langkah strategis untuk perlindungan ekosistem, Pentingnya pendanaan untuk aksi iklim berbasis laut.

    Kemudian, negara-negara peserta juga menyatakan pengakuan terhadap peran masyarakat adat, komunitas lokal, perempuan, dan generasi muda sebagai elemen kunci dalam perencanaan dan implementasi aksi iklim berbasis laut.

    “Jadi kalau kita lihat, hal yang diangkat oleh negara-negara lain ini, Indonesia sudah melakukan semua,” kata Yusuf menambahkan.

    Dilansir Antara, Forum internasional yang berlangsung di Baku, Azerbaijan itu juga menegaskan pengakuan tentang pentingnya upaya konservasi perlindungan dan restorasi ekosistem alami, termasuk laut sebagai komponen mitigasi dan adaptasi.

    Pada sesi Side Event Ocean-Climate Dialogue, ujar Yusuf, disampaikan hasil informal Summary Report Ocean Climate Dialogue 2024 yang menekankan pentingnya konservasi keanekaragaman laut, solusi berbasis alam, pendanaan ambisius, dan integrasi aksi berbasis laut ke dalam Nationally Determined Contribution dan Rencana Aksi Nasional.

    “Upaya Indonesia mengintegrasi aksi iklim berbasis laut dalam NDC melalui karbon biru dari padang lamun mendapat apresiasi dari peserta side event,” ucap dia. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini