spot_img
26.3 C
Jakarta
Saturday, June 7, 2025
spot_img

    Indonesia kini punya kilang minyak raksasa baru, beroperasi ‘full’ di 2025

    Terkait

    PRIORITAS, 19/7/24 (Jakarta): Sebuah kilang minyak raksasa baru segera dimiliki Indonesia. Ya, kilang minyak baru dengan kapasitas “raksasa” ini diperkirakan akan beroperasi penuh pada 2025 mendatang.

    Disebutkan, kapasitas pengolahan minyak mentah di kilang “raksasa” ini tak tanggung-tanggung, yakni mencapai 360 ribu barel per hari (bph), disertai dengan peningkatan kualitas produk minyak atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Dilaporkan, saat pembangunan proyek ini tuntas dan telah beroperasi sepenuhnya, akan menjadi kilang minyak terbesar di negara ini, membalap kapasitas Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.

    Nah, kilang minyak yang dimaksud di sini, yaitu, Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini merupakan proyek ekspansi atau upgrading dari Kilang Balikpapan yang telah beroperasi saat ini. Sebelumnya, Kilang Balikpapan berkapasitas 260 ribu bph.

    Tuntas beroperasi pada awal 2025

    Disebutkan pula, sejak pertengahan Mei 2024, peningkatan kapasitas unit pengolahan minyak mentah atau Crude Distillation Unit (CDU) , khususnya CDU IV, sudah terpasang, sehingga total kapasitas pengolahan minyak mentah sudah mampu hingga 360 ribu bph.

    Akan tetapi, masih ada proyek lainnya yang masih dalam tahan pengerjaan, yakni pembangunan blok bensin (gasoline block) atau naphtha block hingga peningkatan standar setara Euro 5.

    Keseluruhan proyek di RDMP Balikpapan ini diperkirakan tuntas dan bisa beroperasi pada awal 2025.

    Pemilik RDMP Balikpapan 

    Ternyata, proyek kilang “raksasa” ini dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB). Adapun saham PT KPB sebesar 99,997 persen dimiliki oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Subholding PT Pertamina (Persero) yang dibentuk sebagai strategic holding company dalam bidang investasi dan usaha bisnis Pertamina terkait mega proyek kilang pengolahan dan petrokimia, terutama dalam menjalankan skema kerja sama dan untuk strategi pendanaan proyek.

    Kemudian, sebesar 0,003 persen saham dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia, yang juga Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero), bergerak di bidang penyertaan modal anak perusahaan atau afiliasi PT Pertamina (Persero).

    Diketahui, PT KPB didirikan untuk melaksanakan pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan & Lawe-Lawe dan menjalankan bisnis pengolahan kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Nilai investasinyq Rp108 T

    Disebutkan pula, proyek RDMP Balikpapan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diperkirakan menelan investasi sebesar US$7,2 miliar atau sekitar Rp108 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per US$).

    Info terbarunya, Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman menyebut, pembangunan proyek ini akan selesai dan beroperasi sepenuhnya di 2025.

    “(Selesai) masih tetap di kisaran itu, (tahun) 2025,” tegas Taufik saat ditanya kapan proyek kilang raksasa milik Pertamina rampung diselesaikan, saat ditemui di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/24) lalu.

    Taufik mengatakan, kilang tersebut nantinya mampu memproduksi secara total mencapai 360 ribu bph. Detilnya, sebesar 300 ribu bph akan diproduksi dari Crude Distillation Unit (CDU) 4 Kilang Balikpapan, dan 60 ribu bph dari CDU 5 Kilang Balikpapan.

    “Ada 2 nih yang CDU 4 itu menjadi 300 ribu (bph), dari 200 ribu bph. Yang CDU 5-nya tetap 60 ribu (bph). Jadi totalnya 360 ribu (bph),” tuturnya.

    Setara Euro 5

    Taufik membeberkan, Kilang Balikpapan nantinya akan mulai memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin dengan standar setara Euro 5 pada awal 2025 mendatang.

    “Setelah itu baru naphtha block atau gasoline block untuk produksi gasoline yang Euro 5 di Januari 2025,” bebernya.

    Di samping jenis bensin, dia membeberkan, nantinya Kilang Balikpapan juga akan bisa memproduksi bahan bakar jenis lain seperti propylene, Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan BBM jenis solar.

    “Kapasitas pengolahan itu adalah 360 ribu bph. Dari 360 ribu bph itu kita dapatkan propylene 240 ribu ton per tahun, LPG nya 340 ribu ton per tahun, Nah sisanya berarti kan BBM, ada gasoline, kemudian Solar masih ada cuman lebih sedikit, lebih banyak gasoline karena kan gasoline Euro 5,” demikian Taufik Aditiyawarman.

    Meningkatkan kualitas BBM

    Berdasarkan catatan perusahaan, proyek ini didesain dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produksi BBM dari Euro II menjadi Euro V yang lebih ramah lingkungan, dan meningkatkan kompleksitas kilang dengan kemampuan mengolah residu bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.

    Total area proyek RDMP Balikpapan sendiri ialah 80,64 hektar. Luasan ini akan menambah area kilang yang sudah tersedia menjadi 313,64 hektar. Proyek ini juga memiliki lima Unit Revamping, 21 Unit Utilities & Offsite baru, dan 13 Unit Process Baru.

    Sesudah beroperasi secara penuh, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti gasoline, solar, dan avtur serta produk Non BBM lainnya yaitu LPG, propylene, dan sulphur.

    Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dari Kilang Balikpapan meningkat menjadi 142 ribu bph dari sebelumnya 42 ribu bph, Solar naik menjadi 156 ribu bph dari 125 ribu bph, dan avtur menjadi 41 ribu bph dari sebelumnya 30 ribu bph.

    Begitu juga dengan produksi non-BBM, seperti LPG naik menjadi 384 kilo ton per tahun (KTPA) dari sebelumnya 48 KTPA, propylene 225 KTPA dari sebelumnya tak ada, dan sulphur 58 KTPA dari sebelumnya tak ada.

    Selain itu, ada juga proyek terminal Lawe-Lawe yang berperan sebagai area penerimaan, penyimpanan dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.

    Untuk area kerja di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, terdapat dua unit tangki minyak mentah yang dibangun dengan kapasitas masing-masing 1 juta barrel, dengan panjang pipa unloading line 52″ (offshore-onshore) dari Single Point Mooring (SPM) ke Lawe-Lawe. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini