26.1 C
Jakarta
Sunday, February 23, 2025

    India akan bangun proyek listrik tenaga nuklir raksasa dengan biaya Rp1.005 T

    Terkait

    PRIORITAS, 19/2/25 (JAKARTA) :  India merencanakan proyek ambisius untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) 30 gigawatt (GW) selama dua dekade mendatang. Proyek ini tiga kali lebih besar dari yang diharapkan dengan biaya US$62 miliar atau sekitar Rp1.005 triliun.

    Perusahaan listrik negara India, NTPC, yang sebagian besar mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batu bara, sedang mencari lahan untuk proyek tersebut. NTPC sebenarnya hanya merencanakan kapasitas listrik nuklir 10 GW, tetapi melipatgandakan target menjadi 30 GW setelah pemerintah bulan ini mengumumkan rencana untuk membuka sektor tersebut bagi investasi asing dan swasta. “NTPC berencana untuk memimpin rencana tenaga nuklir India seperti yang dilakukannya di sektor termal,” kata salahsatu sumber, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CNBCIndonesia.com, Rabu (19/2/25).

    India berkomitmen untuk membangun kapasitas pembangkit listrik non-bahan bakar fosil sebesar 500 GW pada tahun 2030. New Delhi ingin memiliki setidaknya 100 GW kapasitas nuklir pada tahun 2047.

    Perlu diketahui, Nuclear Power Corp of India yang dikelola negara saat ini, merupakan satu-satunya operator kapasitas hampir delapan GW, yang bertujuan untuk meningkatkannya menjadi 20 GW pada tahun 2032. NTPC telah membangun dua pembangkit listrik 2,6 GW dengan Tenaga Nuklir, satu di Madhya Pradesh dan satu di Rajasthan.

    Sumber tersebut juga mengatakan mereka sedang dalam proses mencari persetujuan awal untuk lahan di delapan negara bagian sebagai studi terperinci di 27 lokasi. Ini terjadi setelah penolakan publik dan masalah akuisisi telah menghambat ambisi energi atom negara tersebut.

    Negara-negara bagian tersebut meliputi Gujarat, tempat asal Perdana Menteri Narendra Modi, di barat, Uttar Pradesh di utara, Madhya Pradesh dan Andhra Pradesh di India tengah, serta Tamil Nadu di selatan. Sumber tersebut mengatakan lokasi tersebut cukup untuk membangun kapasitas setidaknya 50 GW.

    Para konglomerat menyatakan minat

    Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan perusahaan utilitas dan konglomerat swasta India seperti Tata Power, Vedanta, Reliance Industries, dan Adani Power telah menyatakan minat mereka pada tenaga nuklir. Unit NTPC yang baru dibentuk, NTPC Parmanu Urja Nigam, kemungkinan akan melakukan investasi di sektor tersebut, termasuk melalui kemitraan.

    Seorang eksekutif perusahaan mengatakan kepada Reuters minggu lalu, NTPC sedang dalam pembicaraan tentang pembangunan reaktor nuklir kecil dengan perusahaan asing, termasuk dari Rusia dan Amerika Serikat (AS). Sumber tersebut mengatakan mitra potensial termasuk EDF dari Prancis, dan General Electric serta Holtec International dari AS.

    EDF mengatakan siap bekerja sama dengan mitra industri India untuk mengembangkan proyek reaktor modular kecil. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini