PRIORITAS, 25/10/24 (Jakarta): Akan ada pengganti bensin dari tanaman yang kini sedang dikembangkan di daerah Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Diketahui, pemerintah saat ini tengah berupaya menggenjot produksi bioetanol dari tebu sebagai bahan baku campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.
Kini, guna merealisasikan hal tersebut, pemerintah pun telah menyiapkan lahan perkebunan untuk budidaya tebu di Merauke.
Seperti dikemukakan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, saat ini, rencana pengembangan industri bioetanol di Merauke sedang dalam tahap pembangunan, dengan lahan perkebunan tebu yang sudah mulai beroperasi.
“Sekarang sudah dalam tahap pembangunan. Ini kebunnya sudah berjalan,” kata dia ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (25/10/24).
Kembangkan industri bioetanol
Ditambahkan, pemerintah terus mengembangkan industri bioetanol, tidak hanya di Merauke, tetapi juga di Jawa Timur, di mana proses pengolahan tebu menjadi bioetanol melalui tetes tebu sudah berjalan.
“Bioetanol, kita juga ada pengembangan industri yang ada di Merauke. Ini juga di Jawa Timur, tetes itu kan juga sudah berlangsung. Bagaimana prosesnya dilakukan percepatan untuk memenuhi bioetanol di dalam negeri,” katanya lagi seperti dilansir CNBCIndonesia.
Diketahui, pemerintah sendiri telah menyiapkan 700 ribu hektare (Ha) lahan baru untuk budidaya tebu. Ini dilakukan guna mengejar swasembada gula dan pengembangan industri etanol di dalam negeri.
Ini dimuat dalam peta jalan yang menjadi amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel). (P-jr) — foto ilustrasi istimewa