BENDERRAnews.com, 10/2/21 (Wuhan): Informasi terkini menyebutkan, misi WHO ke Tiongkok untuk mengungkap asal-usul virus korona telah gagal mengidentifikasi hewan yang diduga menjadi sumber virus tersebut.
Para ahli Organisasi Kesehatan Dunia itu percaya, penyakit yang telah membunuh lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia tersebut berasal dari kelelawar dan dapat ditularkan ke manusia melalui mamalia lain.
“Sementara penularan dari hewan adalah kemungkinan rute, sejauh ini inang reservoir masih harus diidentifikasi,” kata Kepala Tim Tiongkok, Liang Wannian, kepada wartawan.
Dia menambahkan, penelitian menunjukkan, virus dapat terbawa dalam jarak jauh pada produk rantai dingin yang tampaknya mendorong kemungkinan impor virus. Ini merupakan sebuah teori yang berlimpah di Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.
Tidak ada bukti wabah
Dia juga mengatakan, tidak ada indikasi penyakit itu beredar di Wuhan sebelum Desember 2019 ketika kasus resmi pertama telah dicatat.
Pakar WHO Ben Embarek, mendukung pernyataan tersebut, yang mengatakan, tidak ada bukti wabah besar di Wuhan sebelum itu.
Misi tersebut secara diplomatis rumit, yang sebelumnya dimulai oleh kekhawatiran akan ditutup-tutupi, dengan AS menuntut penyelidikan kuat, dan Tiongkok membalas dengan peringatan untuk tidak mempolitisasi penyelidikan.
Selama kunjungan yang diawasi dengan ketat, sebagian besar reporter tidak menjangkau para ahli, tetapi cuplikan temuan mereka tersebar di Twitter dan wawancara.
Para ahli menghabiskan satu bulan di Tiongkok dengan dua minggu di karantina dan dua minggu lainnya turun ke lapangan.
Tapi, sudah lebih dari setahun setelah virus muncul, beberapa mempertanyakan relevansinya dengan tujuan mereka menemukan sumber virus, termasuk kunjungan ke pameran propaganda merayakan pemulihan Tiongkok dari pandemi.
Tim WHO menghabiskan hanya satu jam di pasar makanan laut di mana banyak kelompok infeksi pertama yang dilaporkan muncul lebih dari setahun lalu. Mereka juga tampak menghabiskan beberapa hari di dalam hotel, menerima kunjungan dari berbagai pejabat Tiongkok tanpa keluar kota.
Tetapi penelitian yang lebih dalam dilakukan di institut virologi Wuhan, di mana mereka menghabiskan hampir empat jam.
Mereka mengatakan saat itu bertemu dengan ilmuwan Tiongkok di sana termasuk Shi Zhengli, salah satu pakar virus korona kelelawar terkemuka Tiongkok dan Wakil Direktur Lab Wuhan.
Mantan presiden AS Donald Trump mengulangi teori kontroversial, kebocoran laboratorium mungkin menjadi sumber pandemi. Para ilmuwan di laboratorium melakukan penelitian tentang beberapa penyakit paling berbahaya di dunia, termasuk jenis virus korona kelelawar yang mirip dengan Covid-19.
Beijing sangat ingin menghilangkan kritik atas penanganannya terhadap tahap awal wabah yang kacau. Ini telah memfokuskan kembali perhatian di dalam dan luar negeri pada penanganannya, dan pemulihan dari wabah. Demikian The Journal, seperti dilansir Media Indonesia. (B-TJ/MI/jr)
