PRIORITAS, 13/6/25 (Serang): Gubernur Banten, Andra Soni, menerima kunjungan Forum Pimred Multimedia Indonesia (FPRMI) dalam sebuah pertemuan santai namun penuh makna di Gedung Negara, Serang, Jumat (13/6/25).
Pertemuan ini tak sekadar ajang silaturahmi, tapi menjadi ruang diskusi terbuka tentang masa depan Banten dan peran strategis media dalam membentuknya.
Andra Soni menyambut langsung para pemimpin redaksi dari berbagai media digital lokal maupun nasional. Dalam suasana akrab, diskusi mengalir cepat. Mulai dari transparansi anggaran, digitalisasi layanan publik, hingga upaya pemberdayaan UMKM.
“Media bukan sekadar penyampai informasi. Ia adalah mitra kritis, penyeimbang, sekaligus pengawal jalannya pemerintahan,” ujar Andra.
Ia menegaskan bahwa kritik yang disampaikan secara konstruktif akan selalu diterima sebagai bahan evaluasi.
Ketua Forum Pemred Multimedia Indonesia, Bernadus Wilson Lumi, memuji sikap terbuka Gubernur Banten terhadap media. Ia menyebut, forum ini bukan seremoni, melainkan bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan pers.
“Kami hadir untuk memastikan publik mendapatkan informasi yang utuh dan proporsional. Media bukan hanya menyampaikan, tapi juga menjembatani suara rakyat kepada pengambil kebijakan,” tegas Bernadus.

Gubernur Banten, Andra Soni menyatakan kesiapan sebagai tuan rumah ulang tahun Forum Pemred Multimedia Indonesia yang ke-2. “Saya agendakan hadir,” ujarnya sembari meminta Kadis Kominfo agar memuat acara di media luar ruang milik Pemprov Banten.
Yang menarik, di tengah diskusi, muncul pengakuan personal dari Andra Soni yang tak biasa. “Awalnya saya hanya ingin maju sebagai wakil gubernur. Tapi takdir mengubah jalan saya. Saya justru diminta maju sebagai gubernur, dan menang. Rasanya seperti mengenakan baju yang terlalu besar,” katanya merendah.
Kalimat itu disambut tawa ringan para peserta diskusi. Salah satu peserta bahkan menyebutnya sebagai ‘salah satu dari tujuh keajaiban dunia politik’: gubernur yang berhasil meruntuhkan dinasti.
Pertemuan berlangsung cair. Makanan ringan disajikan, sesi foto mengakhiri acara. Tapi yang lebih penting: komitmen untuk menjaga komunikasi, membangun kepercayaan, dan terus mengawal arah pembangunan Banten agar lebih transparan, demokratis, dan berpihak pada rakyat.(P-ht)