25.6 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    Di ‘Nikkei Forum 2024’, Menko Airlangga beber keberhasilan perekonomian Indonesia

    Terkait

    PRIORITAS, 25/5/24 (Tokyo): Menteri Koordinator Airlangga Hartarto yang hadir mewakili Presiden RI Joko Widodo berbicara di hadapan para pemimpin global, serta para ahli ekonomi dan akademisi dari kawasan Asia-Pasifik dalam rangkaian acara “Nikkei Forum 2024” di Tokyo.

    Dilaporkan, Menko Airlangga dalam acara yang bertajuk “Future of Asia” tersebut, memaparkan bagaimana upaya Indonesia mampu menjaga ketangguhan perekonomian dalam menghadapi ketidakpastian global.

    Selain itu, Airlangga Hartarto juga menyampaikan berbagai peluang berinvestasi di Indonesia.

    “Selama pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya, perekonomian Indonesia mampu menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di dunia. Sejak kuartal kedua tahun 2021, perekonomian Indonesia terus berada pada tingkat pertumbuhan rata-rata year on year (yoy) dalam kisaran linavpersen,” ungkap Airlangga.

    Target PDB US5.500

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 juga mampu mencatatkan angka sebesar 5,11 persen (yoy) serta diikuti dengan tingkat inflasi pada bulan April 2024 sebesar 3,00 persen (yoy), tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

    Lebih lanjut, PDB per kapita Indonesia juga cenderung meningkat sejak pandemi dengan target pendapatan per kapita US$5.500 pada tahun ini.

    “Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui stabilitas politik dan sosial. Tentu saja hal ini merupakan sebuah kondisi yang sangat baik bagi para investor maupun para pelaku bisnis dan pelaku ekonomi,” ujar Airlangga.

    Transformasi ekonomi

    Dikatakannya juga, Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang melakukan transisi secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan berbagai program. Transformasi ekonomi yang menjadi agenda utama Presiden Joko Widodo akan terus dilaksanakan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    Disrbutkan, arah kebijakan transformasi ekonomi ditempuh untuk menghindari middle income trap dalam 20 tahun ke depan melalui dua skenario. Yakni, transformatif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen per tahun untuk lepas dari middle income trap pada tahun 2041 dan optimis dengan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen per tahun untuk lepas dari middle income trap pada tahun 2038.

    Selain kebijakan transformasi ekonomi, menurut Menko Airlangga, reformasi struktural juga akan terus dilakukan pemerintah untuk tetap menjaga iklim investasi melalui kemudahan prosedur berusaha, salah satunya melalui implementasi penuh Undang-Undang Cipta Kerja.

    “Untuk mendukung reformasi struktural, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses untuk menjadi anggota OECD. Dengan mengadopsi standar OECD, diharapkan mampu mendukung pencapaian target PDB per kapita sebesar US$30.300 pada tahun 2045,” ujar Airlangga.

    Kombinasi kebijakan

    Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Indonesia juga terus menggabungkan mesin pertumbuhan konvensional seperti pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan kerja sama internasional dengan mendorong mesin pertumbuhan baru yang diperkuat oleh industrialisasi secara masif, digitalisasi, dan transisi energi. Kombinasi ini akan didukung dengan penguatan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi.

    Srlain itu, menuruynya, kerja sama internasional juga merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia, termasuk aksesi OECD. Pemerintah Indonesia juga berharap dapat menjadi anggota penuh OECD dalam waktu tifa tahun.

    Dikatakannya lagi, reformasi kebijakan dengan mengacu pada standar OECD tidak hanya akan meningkatkan prediktabilitas dan transparansi kebijakan, namun Indonesia juga akan membantu menentukan standar perekonomian global sehingga menjadi tolak ukur investasi yang berkelanjutan dan berkualitas.

    Kebijakan hilirisasi

    Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan sejumlah keterlibatan aktif Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) untuk memperluas pasar dan mendorong peningkatan investasi.

    Di bagian akhir pemaparan, Airlangga mengungkapkan kebijakan hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah. Indonesia telah memainkan peran penting terkait critical minerals untuk baterai kendaraan listrik bagi industri otomotif serta energi terbarukan. Nikel, tembaga, bauksit, dan timah yang dimiliki Indonesia menjadi bagian dari industri terbarukan, industri luar angkasa, dan bahkan industri pertahanan.

    “Terkait transisi energi, Indonesia sebagai salah satu inisiator Asia Zero Emission Community (AZEC) menekankan pentingnya pendanaan inklusif untuk kerja sama dekarbonisasi dan transfer teknologi rendah karbon. Saat ini setidaknya terdapat 12 proyek kerja sama nyata dalam kerangka AZEC dan 3 proyek diantaranya sudah dalam tahap implementasi,” demijian Airlangga Hartarto. (P-BST/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini