PRIORITAS, 28/10/24 (Jakarta): Setiap tahun, ada evaluasi terhadap posisi ekonomi negara-negara di dunia oleh berbagai lembaga berkompeten, terutama World Bank (Bank Dunia).
Diketahui, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi cerminan penting dalam mengukur kondisi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Lalu, negara mana saja yang dianggap paling kaya menurut nilai PDB yang dimiliki? Berikut ini penjelasannya.
Baru-baru ini, World Bank merilis laporan komprehensif yang memberikan gambaran prospek ekonomi global hingga penghujung 2025 mendatang.
Disebutkan, laporan tersebut tidak hanya menyoroti pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga mengulas tantangan-tantangan yang menghadang perekonomian dunia. Mulai dari ketegangan geopolitik, tekanan inflasi, hingga fragmentasi perdagangan global yang semakin kompleks.
Indonesia tunjukkan ketsngguhan ekonomi
Kendati tren jangka pendek menunjukkan sinyal positif, kondisi perekonomian global masih berada di bawah standar historis.
Dalam dinamika ini, Indonesia muncul sebagai salah satu negara yang menunjukkan ketangguhan ekonomi yang mengagumkan.
Sebab, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2025-2029, yang akan menjadi masa kepemimpinan Presiden Subianto, stabil di angka 5,1 persen.
Sedangkan pada tahun 2024, pertumbuhan diperkirakan mencapai 5,0 persen, seperti tertuang dalam IMF World Economic Outlook edisi Oktober 2024.
Pihak World Bank menggarisbawahi peran krusial investasi yang ditopang reformasi struktural dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2025.
Amerika masih memimpin
Kemudian, berdasarkan data PDB tahunan 2023 tercatat beberapa negara besar yang terus menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian dunia.
Dari data PDB tahunan 2023, Amerika Serikat masih memimpin dengan nilai mencapai US$27.360,94 miliar, menyumbang 25,95 persen dari total ekonomi global.
Lalu China menempati posisi kedua dengan PDB senilai US$17.794,78 miliar, berkontribusi 16,88 persen terhadap perekonomian dunia.
Sementara Zona Euro mengukuhkan posisinya di peringkat ketiga dengan PDB US$15.544,86 miliar, mewakili 14,74 persen ekonomi global.
Lantas Jerman dan Jepang bersaing ketat di posisi selanjutnya, masing-masing mencatatkan PDB sebesar US$4.456,08 miliar dan US$4.212,95 miliar.
Lalu India semakin menunjukkan dominasinya dengan PDB US$3.549,92 miliar, diikuti Inggris Raya yang membukukan US$3.340,03 miliar.
Selanjutnya, melengkapi jajaran 10 besar, Prancis mencatatkan PDB senilai US$3.030,90 miliar, sementara Italia dan Brasil masing-masing membukukan US$2.254,85 miliar serta US$2.173,67 miliar.
Disebutkan, pencapaian ini mencerminkan dinamika perekonomian global yang terus bergerak dinamis, dengan masing-masing negara menunjukkan kekuatan dan karakteristik pertumbuhan ekonomi beragam. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa