Tonton Youtube BP

CESGS luncurkan ‘Wealth Creation Performance:’ Tolok ukur baru kinerja direksi dan komisaris perusahaan publik Indonesia

Jeffrey Rawis
26 Sep 2025 15:12
3 minutes reading

PRIORITAS, 26/9/25 (Surabaya): Sebagaimana diketahui, selama ini, untuk menilai kinerja pemimpin perusahaan publik di Indonesia seringkali hanya melihat besar kecilnya perusahaan. Dimana, direksi dan komisaris dari perusahaan besar otomatis dianggap lebih sukses, meskipun belum tentu mereka benar-benar menciptakan nilai bagi pemegang saham.

Hal ini menimbulkan kesenjangan informasi bagi pemangku kepentingan untuk membedakan pemimpin yang sekadar mengelola perusahaan besar dan mereka yang benar-benar
menciptakan nilai (value creators).

Karenanya, melihat kondisi tersebut, Center for Environmental, Social, and Governance Studies (CESGS) Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan Illinois State University, Amerika Serikat, meluncurkan laporan terbaru berjudul “Value Creation of Board of Directors and Commissioners in Indonesian Public Companies (2021–2023).”

Laporan ini memperkenalkan Wealth Creation Performance (WCP), yaitu ukuran baru untukcmenilai kinerja direksi dan komisaris berdasarkan kemampuan mereka meningkatkan nilai perusahaan bagi investor.

Adapun metodologi yang digunakan telah dikembangkan bersama para peneliti dari Illinois State University untuk memastikan keakuratan dan
kredibilitas hasil riset ini.

Apa yang berbeda dari studi ini?

Laporan ini menilai kinerja para pemimpin perusahaan publik di Indonesia dengan encakup 902 perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2023 dan tersebar di 11 sektor industri.

Yakni, dengan menggabungkan data siapa saja yang duduk di kursi direksi dan komisaris, lalu membandingkannya dengan perubahan nilai pasar perusahaan dari tahun ke tahun.

Selanjutnya, studi ini bisa menunjukkan seberapa besar kontribusi masing-masing pemimpin terhadap naik-turunnya nilai perusahaan.

Ukuran baru yang disebut Wealth Creation Performance (WCP) menghitung persentase pertumbuhan nilai perusahaan selama masa jabatan seorang pemimpin.

Cara ini membuat perbandingan lebih adil, karena tidak hanya menguntungkan perusahaan besar. Pemimpin dari perusahaan kecil sekalipun bisa terlihat jelas kinerjanya jika mereka berhasil menggandakan nilai perusahaan.

Fakta-fakta menarik dari riset CESGS

● Sektor dengan perusahaan terbanyak adalah Consumer Cyclicals (147
perusahaan), disusul Financials (122).

● BCA tetap menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar sepanjang 2021–2023, sementara Bank Jago memimpin pertumbuhan nilai pada 2021 sebelum kembali didominasi BCA di 2022–2023.

● Laporan juga menyoroti ukuran dewan direksi terbesar dan dewan dengan akumulasi pertumbuhan nilai tertinggi.

Tonggak penting dalam cara menilai kinerja

Sebagaimana dijelaskan Prof. Iman Harymawan, Ph.D, CEO CESGS Universitas Airlangga, peluncuran laporan ini menjadi tonggak penting dalam cara menilai kinerja pemimpin perusahaan di Indonesia.

Penilaian tidak lagi sekadar melihat besar kecilnya perusahaan, tetapi
sejauh mana direksi dan komisaris benar-benar mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham dan pasar.

“Kami ingin mendorong cara pandang baru, di mana kepemimpinan
korporasi diukur dari kemampuan mereka menciptakan pertumbuhan
berkelanjutan, bukan hanya dari reputasi atau skala usaha,” ujarnya.

Peluncuran laporan ini juga menegaskan bahwa tata kelola perusahaan yang sehat adalah kebutuhan strategis, bukan sekadar kewajiban kepatuhan. Dengan data yang transparan dan objektif, laporan ini memberi alat baru bagi investor, regulator, dan publik untuk mengenali pemimpin sejati pencipta nilai di pasar modal Indonesia.

CESGS berharap riset ini membuka ruang dialog dan kesadaran bersama, sehingga lahir tata kelola yang kuat demi pasar modal yang sehat, berdaya saing, dan bermanfaat bagi masyarakat serta perekonomian Indonesia. (P-*r/jr)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x