PRIORITAS, 25/6/24 (Surabaya): Kawasan ekonomi khusus Gresik dapat mendorong percepatan akselerasi perekonomian baik secara spasial maupun nasional dalam beberapa tahun ke depan.
Demikian pandangan optimistik dari Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, dan menambahkab, rampungnya pembangunan smelter Freeport Indonesia di Gresik, akan menjadi driver dan menciptakan multiplier effect yang besar bagi ekonomi Jawa Timur (Jatim).
Disebutnya juga, smelter PTFI yang memiliki luas hingga 100 hektar ini merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga milik PTFI yang berdiri di kawasan ekonomi khusus (KEK) Gresik, Jatim.
“Smelter PTFI kedua yang berkapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun tersebut diyakini akan banyak digunakan dalam proses transisi energi khususnya untuk ekosistem kendaraan listrik,” katanya usai menghadiri acara Investor Daily Roundtable di Hotel Morazen, Surabaya, Jatim, Jumat (21/6/24) lalu.
Dikatakannya lagi, katoda tembaga yang dihasilkan akan menjadi bahan baku penting untuk berbagai macam industri. Produk ini digunakan sebagai bahan baku kawat atau kabel (wire), batangan tembaga (rod bar), salah satu bahan utama pembuatan baterai kendaraan listrik, solar panel, bubuk tembaga, strip tembaga, tabung tembaga, atap, cat tembaga dan produk sinter.
“Ini akan sangat bermanfaat dalam mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi baik Jatim maupun juga Indonesia,” tutur Tony.
Serap 60 ribu tenaga kerja
Sebelumnya, dalam proses pembangunan smelter PTFI kedua ini telah memberikan multiplier effect kepada ekonomi lokal. Sebanyak 60 ribu tenaga kerja terserap untuk pembangunan tersebut, 60 persen di antaranya merupakan warga Jatim.
Selain itu, perputaran ekonomi senilai Rp2 triliun khusus bidang services, seperti katering, angkutan pekerja, penginapan pekerja, jasa kebersihan, perusahaan penyalur tenaga kerja, hingga ATK (alat tulis kantor).
Nilai sebesar itu meliputi 1.600 kontrak dengan perusahaan kecil lokal di Gresik maupun Jatim. Lantas, nilai ini akan bertambah ketika smelter ini benar-benar beroperasi.
Seperti disebutkan, smelter PTFI yang memiliki luas hingga 100 hektar ini merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga milik PTFI yang berdiri di KEK Gresik, Jatim. Smelter tersebut dioperasikan dengan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE).
Hasil pengolahan Smelter PTFI akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan satu juta ton konsentrat tembaga setiap tahun. Dengan demikian, setelah smelter PTFI beroperasi, akan mampu mengolah hampir tiga juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Investordaily Roundtable (IDRT) kembali digelar di Morazen Hotel, Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Agenda tersebut akan dilaksanakan pada Jumat, 21 Juni 2024. Pada edisi kali ini, IDRT akan menghadirkan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, Emil Dardak dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas.
Bertindak selaku moderator pada acara ini Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita. Kedua narasumber tersebut membahas bagaimana upaya untuk mendongkrak ekonomi Jatim melalui kawasan ekonomi khusus (KEK) Gresik dan investasi. (P-INV/jr) — foto ilustrasi istimewa