PRIORITAS, 14/11/24 (Washington): Sesudah meninggalkannya selama sekitar empat tahun, Presiden terpilih AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih, pada Rabu (13/11/24) waktu setempat, atau Kamis (14/11/24) WIB. Ia datang ke Washington untuk bertemu Presiden AS Joe Biden.
Dilaporkan, pertemuan Donald Trump dan Joe Biden terjadi saat pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) ini tengah bergerak cepat menunjuk orang-orang di dalam pemerintahannya. Salah satu yang ditunjuk Donald Trump ialah orang terkaya di dunia Elon Musk untuk menempati jabatan baru yang bertujuan memangkas pengeluaran pemerintah.
Disebutkan, Joe Biden mengundang rival setianya itu untuk bertemu di Ruang Oval.
“Dia (Biden) percaya pada norma-norma. Dia percaya pada lembaga-lembaga kita,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre menjawab pertanyaan wartawan mengenai alasan Joe Biden mengundang Donald Trump.
“Rakyat Amerika pantas mendapatkan ini. Mereka pantas mendapatkan pengalihan kekuasaan secara damai,” lanjutnya.
Bahas isu kebijakan luar negeri
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, Joe Biden membahas sejumlah isu kebijakan luar negeri utama saat ia bertemu Donald Trump. Salah satunya ialah dukungan AS terhadap Ukraina melawan Rusia, yang menurut Donald Trump akan diakhirinya.
Dapat dikatakan, pertemuan itu mungkin menjadi pil pahit yang harus ditelan Joe Biden, dimana pernah mengecap Donald Trump sebagai ancaman bagi demokrasi.
Dilaporkan pula, sebelum pertemuan dengan Joe Biden, Donald Trump sempat menyampaikan pidato di hadapan anggota Partai Republik di DPR di sebuah hotel di Washington dekat Gedung Capitol.
Jabatan ketiga?
Pada kesempatan itu, Donald Trump menyarankan, ia bahkan mungkin terbuka untuk masa jabatan ketiga yang akan melanggar konstitusi AS.
“Saya rasa saya tidak akan mencalonkan diri lagi kecuali jika Anda berkata, dia bagus, kita harus memikirkan cara lain,'” katanya, yang mengundang tawa, sebagaimana dilansir Beritasatu.com.
Diketahui, Partai Republik tampaknya siap menguasai kedua kamar Kongres (Senat dan DPR). (P-jr)