27.1 C
Jakarta
Tuesday, March 11, 2025

    Besarnya ‘kekuasaan’ kepala daerah, Kapolri wanti-wanti soal stabilitas keamanan dan sikap antikorupsi

    Terkait

    PRIORITAS, 26/2/25 (Jakarta): Stabilitas keamanan dan sikap antikorupsi merupakan modal besar dalam memajukan bangsa. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan hal ini saat menjadi narasumber pada pembekalan kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (26/2/25).

    Keamanan yang stabil menciptakan lingkungan kondusif bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Dengan kondisi yang aman, investasi meningkat, sektor usaha berkembang, dan masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa rasa takut.

    Sikap antikorupsi juga berperan penting dalam kemajuan bangsa. Korupsi merugikan negara, menghambat pembangunan, dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan menanamkan nilai integritas dan transparansi, berbagai sektor dapat berjalan dengan efisien, anggaran negara digunakan untuk kesejahteraan rakyat, dan keadilan sosial dapat terwujud.

    Ketika stabilitas keamanan dan budaya antikorupsi dijaga dengan baik, bangsa dapat berkembang lebih cepat dan berdaya saing di tingkat global. “Oleh karena itu, aparat penegak hukum dan penanganan terhadap hal-hal yang meresahkan masyarakat tentunya menjadi perhatian kami, karena ini berdampak kepada investasi, baik dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Kapolri Sigit.

    Kapolri mengatakan kemajuan bangsa Indonesia ditentukan oleh beragam aspek, salah satunya melalui stabilitas keamanan di suatu daerah.

    Ia menuturkan Polri terus berkomitmen mengawal kebijakan pemerintah khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi, melanjutkan investasi dan industrialisasi, hingga menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Di sisi lain, penanganan berbagai macam konflik sosial yang terjadi di lingkup masyarakat juga menjadi fokus utama Polri. Hal ini termasuk juga berbagai kasus kriminal hingga judi online.

    Ia berharap, kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah pusat dan daerah akan mampu mengatasi persoalan tersebut. “Karena itu, mari kita sama-sama bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada, dengan pemerintah pusat, dengan TNI-Polri, dengan kementerian lembaga yang ada, dan seluruh elemen yang ada untuk bersama-sama bisa membangun, mewujudkan tujuan nasional kita,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto pada kesempatan yang sama menjelaskan pemahaman sikap antikorupsi perlu dimiliki oleh kepala daerah. Karena mereka memiliki tanggung jawab besar kepada rakyat, khususnya dalam memacu pertumbuhan ekonomi, perdagangan, hingga swasembada pangan. “Untuk itu, dirinya mewanti-wanti kepala daerah agar mampu menjaga nama baik bangsa dan negara,” katanya.

    Ia mengingatkan, jabatan yang diemban oleh para kepala daerah merupakan sesuatu yang sementara. Dirinya berharap, kepala daerah mampu melaksanakan amanat dengan baik serta patuh terhadap peraturan yang berlaku.

    “Saya berharap semuanya yang baik menjadi lebih baik. Yang patuh menjadi lebih patuh, yang hormat menjadi lebih hormat, yang menghargai terhadap atasan, presiden, pimpinan, siapa pun bisa lebih baik lagi,” katanya.

    Ia mengingatkan kepada kepala daerah bahwa kekuasaan dapat menjadi celah terjadinya tindak pidana korupsi. Ia meminta kepala daerah agar tidak tergiur dengan politik balas budi. Dengan begitu, penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat terhindar dari persoalan hukum.

    Kekuasaan ada masanya. Kewenangan ada batasnya. Jika tiba waktunya, kekuasaan dan kewenangan yang disalahgunakan akan mencari jalan untuk meminta pertanggungjawaban melalui cara penegakan hukum,” katanya. (*)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini