PRIORITAS, 12/6/25 (Batam): Pemerintah Kota Batam mencatat kemajuan signifikan dalam penanganan stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Mei 2025, angka stunting di Batam turun dari 16,1% menjadi 14%—menempatkan Batam di jalur cepat mencapai target nasional 18,8% pada 2025.
Wali Kota Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra memimpin langsung upaya percepatan penanganan stunting. Dalam kunjungan ke lapangan, keduanya menyapa anak-anak dan keluarga, memperlihatkan komitmen dan kepedulian terhadap masa depan generasi Batam.
“Kami membangun Batam bukan hanya dari sisi infrastruktur, tapi dari akarnya: anak-anak sehat, keluarga kuat,” ujar Amsakar, dalam keterngannya diterima Kamis (12/6/25).
Keberhasilan ini, menurut Amsakar, merupakan hasil kerja kolektif lintas sektor. Dari puskesmas, posyandu, kelurahan, RT/RW, TNI–Polri, hingga tokoh masyarakat, seluruh elemen digerakkan dalam gerakan terpadu melawan stunting.
Strategi komprehensif diterapkan, mencakup edukasi keluarga dan ibu hamil, pemenuhan gizi balita, pemantauan tumbuh kembang anak, penguatan pola asuh, dan adopsi penuh lima pilar nasional pencegahan stunting.
Batam kini menempati posisi kedua terendah angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau, hanya terpaut tipis dari Tanjungpinang. Ini mencerminkan optimisme kuat bahwa dengan kebijakan yang konsisten dan partisipasi aktif masyarakat, prevalensi stunting dapat ditekan lebih jauh. “Kami ingin anak-anak Batam tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan,” tutup Li Claudia. (P-Jeff K)
