KPK panggil empat tersangka baru dalam kasus korupsi PUPR OKU

PRIORITAS, 20/11/25 (Jakarta): KPK kembali memanggil sejumlah pihak untuk diperiksa terkait dugaan korupsi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Pada Kamis (20/11/2025), empat tersangka baru dijadwalkan hadir di Polda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan, pemeriksaan ini menyasar para pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Read Also

Tegas!!! Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun: Wina Armada ‘ngawur’ dan tidak tahu aturan organisasi

05 Apr 2025

“KPK menjadwalkan pemeriksaan pihak-pihak terkait. Pemeriksaan atas nama PWT selaku wakil ketua DPRD OKU, RBV selaku anggota DPRD OKU, AMT alias AN serta MSB selaku pihak swasta,” imbuhnya saat dikonfirmasi dari Jakarta, dikutip dari Antara.

Tersangka

Sebanyak empat orang ini merupakan tersangka baru yang diumumkan KPK pada 28 Oktober 2025. Mereka terdiri atas Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto, anggota DPRD OKU Robi Vitergo, serta dua pihak swasta, Ahmad Thoha atau Anang dan Mendra SB. KPK menilai mereka terlibat dalam aliran suap serta pengaturan paket proyek di Dinas PUPR OKU pada tahun anggaran 2024–2025.

Read Also

Program cek kesehatan gratis punyai kuota sebanyak 30 orang per hari

07 Feb 2025

Kasus ini terungkap setelah KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada 15 Maret 2025 lalu. Dalam operasi tersebut, enam orang langsung ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Kepala Dinas PUPR OKU Nopriansyah, Ketua Komisi III DPRD OKU M Fahrudin, Ketua Komisi II DPRD OKU Umi Hartati, anggota DPRD OKU Ferlan Juliansyah, serta dua pihak swasta, M Fauzi alias Pablo dan Ahmad Sugeng Santoso.

Dari hasil penyidikan, KPK menduga terjadi transaksi suap terkait pengaturan proyek infrastruktur di lingkungan PUPR OKU. Uang suap tersebut diduga mengalir kepada sejumlah pejabat legislatif dan pihak swasta yang memiliki kepentingan dalam pengadaan proyek daerah.

KPK terus mendalami peran para tersangka, termasuk dugaan pemberian dan penerimaan suap, aliran dana, serta keterlibatan pihak lain. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk memperkuat bukti dan mengungkap konstruksi lengkap dari skema korupsi ini. (P-Zamir)