Mobil EV Amerika, Tesla Model Y. (Dok/Tesla)PRIORITAS, 28/10/25 (Jakarta): Penjualan mobil listrik (EV) di Amerika Serikat (AS) diprediksi merosot tajam setelah pemerintah menghentikan subsidi sebesar 7.500 dolar AS (sekitar Rp124,5 juta). Tanpa dukungan insentif tersebut, harga EV kini dianggap terlalu tinggi dan kurang menarik bagi konsumen.
Berdasarkan riset J.D. Power bersama GlobalData yang dikutip dari Carscoops, Selasa (28/10/25), penjualan ritel EV pada Oktober 2025 diperkirakan hanya mencapai 54.673 unit, turun 43,1 persen dari periode yang sama tahun lalu (96.085 unit). Pangsa pasar EV juga menyusut signifikan, dari 8,5 persen menjadi 5,2 persen.
Dibandingkan September 2025, penurunan ini jauh lebih dalam. Pada bulan sebelumnya, EV mencetak rekor dengan 12,9 persen pangsa pasar atau 136.211 unit. Dengan demikian, penjualan Oktober berpotensi anjlok hampir 60 persen hanya dalam waktu satu bulan.
“Industri otomotif sedang mengalami penyesuaian besar di segmen kendaraan listrik. Koreksi pasar ini menunjukkan bahwa konsumen masih ingin punya pilihan jenis mesin yang beragam,” ucap analis J.D. Power, Tyson Jominy.
Menurunkan harga kendaraan
No Comments