PRIORITAS, 20/10/2025 (Batam-Kepri): Walikota Batam, Kepulauan Riau, sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Walikota/Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, akan menyiapkan komitmen untuk menuntaskan dua persoalan klasik yang masih menghantui warga, yaitu masalah Kampung Tua dan ketersediaan air bersih, paling lambat tahun 2026.
Komitmen itu disampaikan Amsakar saat bersilaturahmi dengan para ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Kecamatan Lubukbaja di halaman Kantor Camat Lubukbaja, Sabtu (18/10/25) malam, dan informasinya diterima Beritaprioritas Senin (20/10/25).
Pertemuan yang berlangsung hangat itu menjadi wadah bagi pemerintah dan masyarakat untuk berdialog langsung. Amsakar mengatakan, kehadirannya bukan sekadar menghadiri acara formal, melainkan mendengarkan aspirasi warga secara langsung agar kebijakan pemerintah dapat lebih tepat sasaran.
Dari sejumlah aspirasi yang disampaikan warga, dua isu paling banyak mengemuka adalah penyelesaian masalah Kampung Tua dan krisis air bersih. Perwakilan tokoh masyarakat Lubukbaja, Kamarudin, menyampaikan harapan besar agar penataan Kampung Tua segera tuntas.
Kamarudin mencontohkan kawasan Tanjunguma, di mana dari total 42 hektare wilayah Kampung Tua, 32 hektare di antaranya telah selesai ditata. “Kami berharap, di masa kepemimpinan Pak Amsakar, persoalan Kampung Tua bisa benar-benar diselesaikan. Begitu juga dengan air bersih yang sangat dirasakan dampaknya oleh warga,” katanya.
Menanggapi itu, Amsakar menyebut bahwa jajaran pemerintahannya bersama tim khusus tengah menuntaskan pemetaan seluruh kawasan Kampung Tua yang bebas dari kendala administrasi maupun hukum. Penyelesaian Kampung Tua dilakukan secara bertahap dan terukur agar tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari. “Kita selesaikan satu per satu. Ini bagian dari komitmen yang sudah kita tandatangani bersama masyarakat Kampung Tua,” ujar dia.
Selain Kampung Tua, Amsakar juga menyoroti persoalan air bersih yang hingga kini masih menjadi keluhan utama di beberapa wilayah Batam. Pemerintah telah menyiapkan dua langkah penyelesaian: solusi jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, Pemkot Batam menambah tandon dan armada tangki air agar distribusi ke warga tetap berjalan.
Sementara untuk solusi jangka panjang, ia memastikan anggaran peningkatan kapasitas air bersih sudah dialokasikan dalam APBD 2026. “Masalah air ini menjadi prioritas utama karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Kami ingin memastikan seluruh rumah tangga di Batam mendapatkan pasokan air yang layak dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kebersihan lingkungan
Di tempat yang sama, Amsakar juga mengajak masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia mengungkapkan, setiap hari Batam menghasilkan 850 hingga 1.300 ton sampah. Angka itu menunjukkan perlunya perubahan perilaku di tingkat rumah tangga.
“Armada dan bak kontainer sudah kami tambah, tapi itu belum cukup tanpa dukungan masyarakat. Mari ubah kebiasaan kecil, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya.
Dikatakannya, kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, melainkan cerminan kedisiplinan seluruh warga kota. Karena itu, ia meminta agar perangkat RT dan RW menjadi ujung tombak dalam menggerakkan kesadaran masyarakat di lingkungan masing-masing.
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi bersama membangun Batam yang bersih, maju, dan sejahtera. Ia berharap, kebersamaan antara pemerintah dan warga dapat mempercepat penyelesaian berbagai persoalan mendasar.
“Menggunakan energi terbaik untuk memberi yang terbaik bagi kota ini. Mari berhenti membicarakan hal yang tidak bermanfaat, dan fokus pada kerja nyata,” ucapnya. (P-*/Jeff K)
No Comments