PRIORITAS, 6/10/25 (Jaipur): Sebanyak delapan pasien Intensive Care Unit (ICU) atau Unit Perawatan Intensif di rumahsakit Jaipur, negara bagian Rajashtan di India, tewas tercekik asap racun, karena petugas medis malah meninggalkan mereka saat terjadi kebakaran.
Informasi yang dirangkum Beritaprioritas.com dari sejumlah media di India, hari Senin (6/10/25), menyebutkan peristiwa ini terjadi di lantai dua Pusat Trauma, tempat 24 pasien dirawat — 11 di ICU Trauma dan 13 di semi-ICU di dekatnya.
Di luar rumah sakit, keluarga pasien yang berduka menuduh staf medis lalai dan kurangnya tindakan keselamatan terhadap pasien saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Menurut mereka, semua pasien sebenarnya bisa tertolong, jika para petugas paramedis yang berada di bangsal tersebut sigap dan bertanggungjawab. Tetapi ketika mendengar ada kebakaran, petugas bukan mengevakuasi pasien malah melarikan diri menyelamatkan diri masing-masing.
Seorang keluarga korban, Jogendra Singh, mengatakan telah memperingatkan dokter beberapa kali tentang adanya percikan api, tetapi diabaikan, seperti diliris NDTV.
“Ketika percikan api muncul, saya sudah memperingatkan dokter empat hingga lima kali bahwa percikan itu berasal dari sana, tetapi mereka menganggapnya biasa saja. Tiba-tiba, asap mengepul di area tersebut, dan semua staf malah berlarian keluar, tidak ada yang bisa membantu atau menyelamatkan ibu saya,” ujarnya sedih, karena orangtuanya tidak selamat di ruang ICU.
Keluarga pasien lain, Narendra Singh, yang sedang keluar untuk makan malam ketika kebakaran terjadi, mengaku peristiwa itu sangat tragis dan menyedihkan.
Ia mengaku ibunya dirawat di ICU agar bisa selamat, tapi ternyata tidak diselamatkan petugas medis karena mereka lari menyelamatkan diri saat kebakaran.
“Ibu saya tewas karena hanya dibiarkan petugas medis terbaring di ruangan ICU”, katanya dengan mata berkaca-kaca.
Para pasien diungsikan di halaman saat kebakaran ICU di Rumahsakit Jaipur, India. Sedikitnya 8 orang pasien tewas (powercorridors).
Standar keselamatan rendah
Seorang keluarga pasien lain, Puran Singh, mengatakan ada keanehan terjadi. Di saat kebakaran terjadi, ada petugas medis malah menutup pintu ICU.
“Ketika ada percikan api, ada sebuah tabung gas di sampingnya. Asap menyebar ke seluruh ICU, membuat semua orang panik. Karena gas menyebar lebih jauh, mereka malah menutup pintu,” ungkap Puran Singh, yang kerabatnya dirawat di ICU.
Beberapa orang dengan susah payah terlihat berhasil menyelamatkan keluarga mereka sendiri yang dirawat di ICU. “Tetapi pasien kerabat saya ditinggalkan sendirian di ruangan itu”, ujarnya.
Keluarga pasien mengatakan, banyak korban tewas akibat tercekik asap pekat dalam kebakaran di RS Jaipur itu.
Mereka mengungkapkan standar keselamatan di Rumahsakit itu sangat rendah.
Selain petugas medis tidak bertenggungjawab dan tidak dibekali cara-cara menyelamatkan pasien, juga fasilitas darurat untuk mengatasi peristiwa kebakaran tidak ada sama sekali.
“Tidak ada peralatan apa pun untuk memadamkan api—tidak ada fasilitas yang tersedia”, seorang keluarga pasien, Puran Singh.
Kepala pusat trauma, Dr. Anurag Dhakad, mengakui ada 11 pasien sedang dirawat di Unit Gawat Darurat Neurologis, ketika kebakaran terjadi di area penyimpanan. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik, tambahnya.
Ia berkilah kebakaran tersebut menciptakan kekacauan di dalam gedung dan mengeluarkan asap beracun yang menyelimuti seluruh bangsal ICU, sehingga mempersulit upaya penyelamatan, apalagi sebagian besar pasien dalam kondisi koma.
Kurang respons
Kepala Menteri Bhajanlal Sharma, Menteri Urusan Parlementer, Jogaram Patel dan Menteri Negara Dalam Negeri Jawahar Singh Bedham mengunjungi pusat trauma untuk mengetahui situasi.
Ruang ICU Rumah Sakit Jaipur yang menghitam karena asap akibat kebakaran. 8 pasien yang koma di ICU tewas akibat dibiarkan paramedis.(aninews)
Ketika Patel dan Bedham pertama kali tiba, dua pasien mengungkapkan kepada mereka tentang kekhawatiran pasien yang tewas meningkat, karena petugas dan staf rumahsakit melarikan diri saat kebakaran terjadi.
Mereka juga mengklaim staf rumah sakit tidak dapat memberikan informasi terbaru tentang kondisi keluarga mereka yang menjadi pasien di ICU.
Para pejabat mengatakan 141 orang berhasil dievakuasi dari gedung Pusat Trauma, meskipun banyak pasien harus bertambah sakit mereka karena menderita menghirup asap.
Pihak berwenang telah memerintahkan penyelidikan penyebab korsleting dan kurangnya respons darurat pihak rumahsakit.
Padam usai dua jam
Penanggung jawab Pusat Trauma, Dr. Anurag Dhakad, mengatakan timnya segera memulai evakuasi menggunakan troli, tetapi enam pasien kritis — dua perempuan dan empat laki-laki — akhirnya tewas dan tidak dapat disadarkan meskipun telah dilakukan pemberian nafas buatan (CPR).
“Delapan pasien kritis tewas dalam kebakaran di pusat trauma Rumah Sakit Sawai Man Singh (SMS) milik pemerintah di Jaipur, Minggu malam”, kata sejumlah pejabat, lapor Wion News.
Berbagai dokumen, peralatan ICU, tabung sampel darah, dan barang-barang lain yang disimpan di area tersebut hangus terbakar.
Seorang petugas yang berada di lokasi kejadian, Vikas, mengatakan ia dan anggota staf lainnya berhasil menyelamatkan sebanyak mungkin orang sebelum api membesar.
“Kami berhasil menyelamatkan setidaknya tiga hingga empat pasien. Namun, karena api semakin membesar, kami tidak bisa lagi masuk ke dalam gedung”, katanya.
Ketika tim pemadam kebakaran tiba, seluruh bangsal telah diselimuti asap. Petugas pemadam kebakaran terpaksa memecahkan jendela di sisi seberang gedung untuk mulai memadamkan api.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba tak lama setelah menerima laporan baru berhasil mengendalikan api setelah sekitar dua jam kemudian.(P-Jeffry W)
No Comments