Tonton Youtube BP

‘Reshuffle’ dan Erick Tohir digeser ke Menpora, media asing: mengejutkan!

Jeffrey Rawis
18 Sep 2025 12:08
3 minutes reading

PRIORITAS, 18/9/25 (Jakarta): Bukan cuma di Indonesia, ternyata media asing juga menyoroti pergantian menteri (reshuffle) yang terbaru, di lingkup kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Sebagaimana laman Arab News misalnya, menulis pemberitaan dengan judul “Indonesian president reshuffles Cabinet again in wake of deadly protests”, dimana menyebut perombakan kabinet untuk kedua kalinya di Kabinet Merah Putih itu sebagai hal mengejutkan.

“Presiden Indonesia melakukan perombakan kabinet kedua yang mengejutkan pada hari Rabu, hanya seminggu setelah memecat lima menteri menyusul protes anti-pemerintah yang mematikan,” demikian laman Arab tersebut, dimuat Rabu (17/9/25), dikutip CNBCIndonesia, Kamis (18/9/25).

“Setidaknya 11 orang tewas dalam protes massal yang meletus di Jakarta pada akhir Agustus. Dipicu oleh tunjangan kontroversial bagi anggota parlemen, meningkatnya biaya hidup, dan kesenjangan, demonstrasi berubah menjadi kekerasan dan menyebar ke seluruh negeri setelah sebuah kendaraan polisi bersenjata menabrak dan menewaskan seorang pengemudi pengiriman berusia 21 tahun,” bebernya lagi.

“Setelah mengganti anggota kabinetnya minggu lalu- termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang terhormat- Prabowo menunjuk 11 pejabat baru pada hari Rabu.”

Singgung Erick dan Djamari

Selanjutnya disebut bagaimana Erick Thohir, yang semula menduduki posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diberhentikan dan diangkat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru.

Lalu, disinggung pula Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang baru.

“Meskipun perubahan kabinet sejak pekan lalu cukup signifikan, beberapa aktivis, termasuk Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, mengatakan perombakan kabinet tersebut tidak sejalan dengan tuntutan para pengunjuk rasa,” muat laman itu lagi merujuk wawancaranya.

“Misalnya, publik telah menuntut supremasi sipil dan mengembalikan militer ke barak, tetapi pilihan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan mencerminkan paradigma lama pemerintah yang memilih orang-orang dengan latar belakang militer,” singgungnya.

“Bahkan, tambah laman itu lagi, penunjukan penasihat keamanan khusus pun tidak menjawab kekhawatiran publik,” muatnya lagi menyebut pernyataan Hamid lagi, “Perombakan ini tak lebih dari sekadar pertukaran pejabat di antara elit politik; ini tidak menyentuh akar permasalahan kebijakan yang diprotes masyarakat”.

Efek demonstrasi

Kemuduan, sorotan sama juga diberikan laman Singapura Channel News Asia (CNA). Laman itu menulis artikel berjudul “Indonesia’s Prabowo appoints 2 ministers as protest by gig workers fizzles out“, merujuk demonstrasi ojek online (Ojol) yang hanya dihadiri 100 orang di tengah cuaca hujan dengan reshuffle Prabowo.

“Rencana unjuk rasa di Indonesia pada hari Rabu (17 September) yang disebut-sebut akan melibatkan hingga 5.000 penumpang daring tampaknya telah gagal, setelah hanya sekitar 100 orang yang hadir dalam protes tersebut di tengah cuaca mendung di ibu kota negara,” tulis media itu.

“Sementara itu, di Istana Kepresidenan-yang merupakan salah satu lokasi protes yang diperkirakan-dua menteri, beserta beberapa deputi, diangkat dan dilantik ke dalam Kabinet Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya, seperti dikutip CNBCIndonesia.

Lalu dilaporkan juga bagaimana Erick belum tahu siapa yang akan menggantikannya di posisi Menteri BUMN. Disebut bagaimana Djamari adalah seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat yang pernah menduduki jabatan-jabatan militer strategis, seperti Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kanstra AD) dari tahun 1998 hingga 1999.

“Kedua posisi tersebut kosong ketika Prabowo merombak Kabinetnya pada 8 September, menyusul protes mematikan bulan lalu,” demikian CNA. (P-*r/jr)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x