Pramono menegaskan, percepatan penyelesaian galian di kawasan TB Simatupang sangat penting karena jalur tersebut menjadi akses utama yang menghubungkan berbagai pusat bisnis di Jakarta Selatan.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait, mulai dari PAM Jaya hingga Dinas Sumber Daya Air (SDA).
“Saya sudah merapatkan dengan PAM Jaya, Paljaya, Dinas Sumber Daya Air, dan Bina Marga,” ungkapnya, dikutip dari Liputan6.
Dikurangi signifikan pada akhir tahun
Dia memastikan koordinasi antarinstansi juga berjalan efektif sehingga target penyelesaian sesuai jadwal. Dengan begitu, Pramono optimistis beban kemacetan di TB Simatupang dapat dikurangi secara signifikan pada akhir tahun ini.

Selain itu, Pramono menyampaikan, pihaknya juga telah memperoleh izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas, termasuk pengaturan di dalam ruas jalan tol di kawasan TB Simatupang.
“Prinsipnya, izin sudah keluar untuk pengaturan lalu lintas di dalam dan di luar jalan tol,” ujarnya.
Pembangunan tiga proyek besar
Sebelumnya Gubernur Pramono mengatakan, kemacetan di TB Simatupang terjadi akibat pembangunan tiga proyek besar di jalur tersebut. Hal ini membuat sebagian ruas jalan dan trotoar tidak bisa difungsikan untuk aktivitas normal.
“Pembangunannya memang saya sudah lihat sendiri, parah. Karena itu, harus ada rekayasa lalu lintas. Trotoar yang sedang digali untuk proyek itulah yang kami manfaatkan sementara. Bukan seluruh trotoar, hanya sebagian yang tidak bisa dipakai pejalan kaki,” katanya, 25 Agustus 2025 silam.
Untuk memberikan informasi yang transparan, Pramono menginstruksikan Dinas Kominfotik menyampaikan informasi secara berkala kepada publik bahwa kemacetan disebabkan oleh pembangunan proyek tersebut. (P-Zamir)
No Comments