PRIORITAS, 23/2/25 (Jakarta): Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia masih tergolong rendah, meskipun kewirausahaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai status negara maju.
“Jadi rasio kewirausahaan kita masih kecil sekitar 3,4 persen. Sementara Malaysia dan Thailand sudah di atas empat persen Singapura sudah 8,6 persen,” ucap Mendag Budi Santoso dalam kegiatan di Kemendag, akhir pekan kemarin.
Sedangkan untuk menjadi negara maju, menurut Mendag Budi Santoso, rasio kewirausahan harus mencapai 10 hingga 12 persen. “Karenanya saya mendorong para wirausahawan untuk tetap semangat mengembangkan usahanya,” kata Mendag.
Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan berusaha mendukung para pelaku usaha, khususnya UMKM, agar dapat berkembang dan meningkatkan skala bisnisnya. Upaya ini juga bertujuan untuk membantu wirausahawan menembus pasar ekspor.
“UMKM yang siap ekspor bisa mengikuti program ‘UMKM Bisa Ekspor’. Tiap bulan Kemendag mengadakan pitching, yaitu kegiatan UMKM memperkenalkan produknya pada buyer di luar negeri,” ujar Mendag.
Kemendag pitching dan business matching
Program pitching difasilitasi oleh pewakilan dagang Indonesia di luar negeri. Di bulan Januari, Kemendag sudah melakukan 42 pitching dan 32 business matching secara daring melalui aplikasi zoom.
“Dari hasil pitching dan business matching sudah ada kontrak dagang sebesar 5,2 juta dolar AS. Para buyer luar negeri percaya karena kita atau perwakilan dagang kita yang mendampingi UMKM,” ucap Mendag.
Di bulan Februari ini, Kemendag sudah merencanakan 40 kali pitching dengan perwakilan dagang Indonesia di 33 negara. “Jadi upaya ini hasilnya riil dan kita berharap makin banyak wirausahawan yang bisa ekspor,” tutur Budi. (P-Zamir)