PRIORITAS, 21/2/25 (Pamulang, Tangerang Selatan): Hari Ulang Tahun (HUT) kedua Radio Pensiunan di Megantara Edupark, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (19/2/25) berlangsung penuh kegembiraan. Sekitar 140 pensiunan dari berbagai kota dengan berbagai latar belakang profesi, mulai pegawai negeri, dokter, tentara, wartawan, politisi, sampai penyanyi datang saling berkenalan tatap muka.
Tak heran karena tagline atau semboyan radio digital yang disiarkan secara streaming itu adalah “Radio Pensiunan, Pabriknya Kebahagiaan”.
Kegembiraan makin terasa dengan kehadiran sejumlah penyanyi yang pernah sangat popuiler pada zamannya. Ada penyanyi asli lagu “Desember Kelabu” Maharani Kahar, penyanyi berkumis tebal Johan Untung, dan “ibu”nya boneka Suzan, Ria Enes.
Mereka menyanyi, mengajak para pensiunan mengenang masa-masa muda lewat lagu-lagu nostalgia. Ada juga penyanyi-penyanyi dadakan dari para pensiunan yang ternyata bersuara emas. Semuanya berbaur gembira.
Kegelisahan jelang pensiun
Menurut penggagas dan pendiri Radio Pensiunan, Asih Teguh, perayaan Ulang Tahun ke-2 Radio Pensiunan ini sengaja ditunda satu setengah bulan dari tanggal lahirnya, 3 Januari atas kesepakatan antara pendengar dan manajemen radio.
Awal Radio Pensiunan mengudara melalui jalur streaming (internet) pada 3 Januari 2023 atas gagasan Asih Teguh. Perempuan enerjik yang satu ini, mendirikan Radio Pensiunan saat itu sembilan bulan sebelum pensiun dari ruang redaksi RCTI.
Ia mengaku memilih membangun Radio Pensiunan karena banyak teman-temannya gelisah menjelang pensiun dan juga banyak pensiunan merasa dalam kesendirian bahkan “tersesat” memanfaatkan uang pensiunnya. Lewat Radio Pensiunan, lagu-lagu kenangan atau nostalgia masa muda pensiunan diputar sebagai penyemangat dan diskusi-diskusi kegiatan saat pensiunan diselenggarakan on air serta off air.
Menurut Asih, dalam kegiatan off air dan on air, Radio Pensiunan melibatkan bukan hanya mereka usia pensiunan tetapi juga anak muda sebagai kolaborasi dan alih pengetahuan dan pengalaman. Dari kalangan senior, ada penyiar seperti Rita Sri Hastuti yang pernah siaran di Radio Delta FM sekaligus sebagai wartawan cetak di berbagai media sejak tahun 80an. Di Radio Pensiunan, Rita membawakan acara Sapa Pensiunan setiap Minggu pagi.
Ada juga Nuning yang pernah siaran di Radio Suara Irama Indah Jakarta, merupakan radio FM pertama di Indonesia awal 1980an, kemudian Rully Said juga pernah melanglang buana siaran di berbagai radio Jakarta dan Bandung.
Sementara penyiar usia belum pensiun ada Doudy Joun Tatipang yang pernah siaran di Radio elshinta dan Trijaya FM Jakarta, juga Aldian Noorman yang pernah di Radio Republik Indonesia (RRI) dan Trijaya Bandung.
Profesional, berbadan hukum
Disebutkan, manajemen Radio Pensiunan sendiri dikomandani Ray Wijaya, mantan Pemimpin Redaksi MNCTV sekaligus Direktrur Pemberitaan MNC Grup, dan pernah juga dipercaya sebagai Ketua Umum Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), serta Anggota Dewan Pers 2013-2016.
Meskipun bentuknya streaming, Radio Pensiunan dikelola secara profesional, memiliki studio modern berbadan hukum serta pendengar banyak dan aktif. Banyak radio streaming muncul saat ini tetapi sebagian besar masih dikelola secara hobi karena, umumnya, dibangun oleh penyiar atau mereka yang pernah bekerja di radio.
Ada kerinduan siaran atau mainan radio siaran kemudian mereka membangun radio siaran seorang diri tetapi selesai siaran lebih banyak memutar lagu.
“Radio Pensiunan dikelola secara serius,” ungkap Asih. “Mas Ray Wijaya sangat disiplin dan ketat dalam manajemen karena kami sepakat radio ini selain sosial juga komersial,” sambungnya.
Dijelaskannya, Radio Pensiunan menghibur para pendengar mayoritas pensiunan, meskipun banyak juga yang masih usia muda tetapi karena suka lagu lama ikut mendengarkan. “Ini ranah sosialnya, tetapi kan siaran harus terus mengudara sehingga segi komersial tidak bisa diabaikan,” tambahnya.
Itu sebabnya, kata Asih lagi, Radio Pensiunan wajib dikelola secara profesional, memiliki penyiar tetap dengan siaran terjadwal, program acara yang harus dipikirkan matang tidak asal ada dan lainnya.
“Ada dinamika menarik dalam menjalankan perusahaan Radio Pensiunan ini, istilah teman di luar sana, banyak ‘jenderal’ di dalam Radio Pensiunan dengan pengalaman masing-masing segudang sehingga diskusi terus terjadi,” kata istri dan mantan wartawan Eddy Koko yang juga menjadi “orang penting di bekalang layar” Radio Pensiunan itu.
Asih melanjutkan, Ray Wijaya mampu menampung semua masukan kemudian merumuskan dan kami tinggal melaksanakan, siapa mengerjakan apa? “Kami terus melaju dengan penuh optimisme bersama pendengar,” kata Asih Teguh yang mengurus bidang bisnis Radio Pensiunan.
Banyak “jenderal” yang dimaksud Asih adalah banyak teman terlibat mengelola Radio Pensiunan. Mereka hampir semuanya memiliki jam terbang tinggi di bidangnya. Nama-nama yang sempat disebut di atas merupakan manusia berpengalaman di bidang media cetak, televisi dan radio siaran.
Ketika Beritaprioritas.com sempat bekunjung ke Studio Radio Pensiunan di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, kesan profesionalisme memang terlihat dalam pengelolaan radio tersebut. Demikian juga saat memonitor siaran Radio Pensiunan, radio ini tak beda dengan radio siaran teresterial pada umumnya.
Saling menyapa, mendukung, menghibur
Di Radio Pensiunan, pendengar juga bisa berinteraksi langsung dengan penyiar pada jam-jam siaran langsung tertentu, seperti dalam program Sapa Pensiunan. Satu hal yang paling menonjol dalam siaran Radii Pensiunan, para pendengar betul-betul merasakan kegembiraan karena bisa saling menyapa, saling mendukung, dan saling menghibur.
Acara off air yang memfasilitasi pertemuan antarpendengar Radio Pensiunan juga diadakan pada saat halal bihalal April 2024 lalu. Asih menjelaskan, acara halal bilhalal diselenggarakan oleh pendengar dari urusan konsumsi sampai hiburan dan Radio Pensiunan hanya menyediakan halaman untuk mereka bersukacita. Para pendengar yang hadir datang dari berbagai kota, dari semula tidak saling kenal, menjadi akrab seperti sudah kenal lama.
Pendengar Radio Pensiuan juga juga pernah mengadakan “temu pendengar” alias “copy darat” sebelumnya yaitu di Jakarta (Juni 2023), Yogyakarta (Agustus 2023), Surabaya (November 2023), dan di Lembang. Badung, Jawa Barat, saat Ulang Tahun pertama Januari 2024.
Baru kali ini, pertemuan antarpendengar Radio Pesniunan diadakan manajemen. Diselenggarakan pada Februari 2025 karena pada Januari banyak kegiatan manajemen yang harus dilakukan, seperti evaluasi siaran dan sebagainya. Selain itu ada sejumlah pendengar yang mohon jangan Januari karena baru pulang dari luar kota merayakan Natal dan Tahun Baru.
“Awalnya agak ragu menyelenggarakan pada Februari karena tanggal 19 itu sudah agak mepet dengan bulan puasa tetapi banyak yang menyatakan siap hadir. Termasuk Mbak Maharani Kahar, kita kenal sebagai penyanyi lagu Desember Kelabu, menyatakan siap hadir dari Surabaya. Lha, yang dari Surabaya saja siap hadir pastinya yang cuma Bandung apalagi Jabotabek pasti bisa. Ternyata yang datang dari Lampung juga hadir. Kami tayangkan Live di media Youtube agar yang tidak bisa hadir dapat ikut merasakan kemeriahan perayaan ulang tahun radio mereka,” cerita Asih. (P-ht)