PRIORITAS, 16/2/25 (Jember): Duka masih menyelimuti rumah MFA di Dusun Sumberpakem, Kecamatan Silo, Jember, Minggu (16/2/25) pagi. Keluarga korban terpukul dan sulit menerima kepergian MFA yang dibunuh kekasih ibunya, M Alfianto. Mereka berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.
Warga dan tokoh pemerintah setempat terus berdatangan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga MFA.
Keluarga, terutama paman korban, Nasirudin, masih merasakan kehilangan mendalam. Ia mengenang MFA sebagai anak aktif dan periang.
“Dia seperti anak saya sendiri, keponakan pertama saya, dan satu-satunya anak dari adik saya,” ujar Nasirudin di rumah duka, dikutip dari Beritasatu.com.
Proses hukum
Keluarga menyerahkan proses hukum kepada aparat, namun berharap pelaku dihukum setimpal.
“Kalau ditanya bagaimana sakitnya, jujur saya ingin pelaku merasakan hal yang sama seperti yang dialami ponakan saya. Harusnya nyawa dibalas dengan nyawa. Kami berharap pihak berwenang menjatuhkan hukuman seberat-beratnya,” tuturnya.
Ketua RT, Halim, menyebut pelaku dikenal meresahkan warga dan pernah menghamili saudaranya sendiri. Itu yang membuat warga awalnya mencurigainya dalam kasus tewasnya MFA.
“Saat korban dinyatakan hilang, warga sudah mencurigai pelaku. Bahkan, dia sempat dihakimi massa hingga babak belur, tetapi tetap tidak mengakui perbuatannya. Namun, setelah dibawa ke kantor polisi, barulah ia mengaku,” kata Halim.
Jenazah anak yang dibunuh kekasih ibunya dimakamkan Jumat (14/2/25) malam di TPU dekat rumahnya. Sementara itu, ibunya, Irmawati, masih terpukul, tetapi sudah dapat memberi keterangan kepada polisi sebagai saksi. (P-Zamir)