33.3 C
Jakarta
Tuesday, July 22, 2025

    Ketua Apindo sayangkan sikap BP Batam yang tak anggap SEZ Johor-Singapura ancaman investasi

    Terkait

    PRIORITAS, 15/1/25 (Batam): Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, menyayangkan sikap Badan Pengusahaan (BP) Batam yang menyatakan bahwa Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ) bukan ancaman bagi investasi di Batam.

    Pernyataan BP Batam yang menganggap kehadiran JS-SEZ sebagai motivasi untuk berbenah, tanpa memandangnya sebagai kompetitor serius, menuai kritik dari Rafki.

    “Kita sayangkan BP Batam tidak merasa tersaingi dengan kerja sama pengembangan KEK di Johor antara Singapura dan Malaysia. Padahal, sektor industri yang dikembangkan di Johor sangat mirip dengan Batam. Kok bisa BP Batam menganggapnya bukan saingan?” ujar Rafki, Rabu (15/01/25).

    Menurutnya, JS-SEZ harus dipandang sebagai pesaing utama dalam menarik investasi, mengingat Johor telah lama menjadi kompetitor Batam di kawasan regional. Selain Johor, negara-negara lain seperti Filipina, Vietnam, dan Thailand juga semakin agresif memperbaiki iklim investasinya.

    “Persaingan itu wajar dan sehat. Tapi, jika kita tidak mempersiapkan diri dengan baik, kita akan kalah sebelum bertanding. Kehadiran JS-SEZ harus dianggap sebagai ‘peringatan keras’ untuk segera berbenah,” kata Rafki.

    Rafki juga mengingatkan agar BP Batam segera menyelesaikan berbagai keluhan investor, termasuk soal infrastruktur dan regulasi, yang selama ini menjadi tantangan besar. “Jangan merasa nyaman hanya karena pertumbuhan ekonomi tahun lalu cukup tinggi. Persaingan global semakin intensif, dan kita harus siap memenangkannya,” tambahnya.

    JS-SEZ: Proyek ambisius lima kali luas Batam

    JS-SEZ, proyek kolaborasi antara Malaysia dan Singapura, mencakup area seluas 3.571 kilometer persegi, hampir lima kali lebih besar dari wilayah Kota Batam. Proyek ini dirancang untuk menarik investasi bernilai tinggi di sektor manufaktur, logistik, pariwisata, dan transisi energi.

    Dengan target 50 proyek dan 20.000 pekerjaan terampil dalam lima tahun pertama, JS-SEZ diproyeksikan menyumbang sekitar US$28 miliar atau Rp456 triliun ke PDB Malaysia dalam satu dekade.

    Menurut Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, JS-SEZ adalah inisiatif strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi regional. Kesembilan zona unggulan di JS-SEZ akan difokuskan pada sektor-sektor seperti ekonomi digital, energi, pariwisata, dan kesehatan.

    Dengan potensi besar ini, Rafki menegaskan pentingnya Batam tidak lengah. “Batam harus bergerak cepat memperbaiki iklim investasinya agar tetap menjadi destinasi utama investor di kawasan Asia Tenggara,” tutup Rafki.(P-jeff k)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini