Miliarder Elon Musk yang ditunjuk Donald Trump untuk menjabat di Departemen Efisiensi Pemerintahan AS, menggendong putranya X Æ A-Xii, seusai pertemuan dengan anggota Kongres di Capitol, Kamis 5 Desember 2024, di Washington (AP/AP)
PRIORITAS, 7/12/24 (San Francisco): Kemenangan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat, 4 November 2024 lalu, tidak lepas dari duit Elon Musk.
Dilaporkan, uang yang disumbangkan untuk mendukung kampanye Donald Trump ternyata jumlahnya merupakan terbesar dalam sejarah pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Disebutkan juga, duit Elon Musk, miliarder sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, yang keluar sebanyak US$259 juta (setara Rp3,9 triliun) untuk mendukung Donald Trump.
Dukung aborsi
Sebagaimana data pada Kamis (5/12/24) kemarin, yang dikutip hari Jumat (7/12/14) ini, Komisi Pemilihan Umum Federal AS merilis data yang menunjukkan, Elon Musk memberikan US$239 juta kepada America PAC. Yakni sebuah komite aksi politik super (Super PAC) yang mendukung Donald Trump.
Dikatakan, Super PAC memiliki kebebasan menerima donasi tanpa batas dari individu maupun organisasi, serta menggunakannya untuk iklan dan kegiatan kampanye tanpa koordinasi langsung dengan kandidat.
Di samping itu, duit Elon Musk juga keluar sebanyak US$20 juta (sekitar Rp317 miliar) kepada RBG PAC, kelompok yang berusaha meyakinkan pemilih tentang Donald Trump tidak akan mendukung larangan aborsi secara nasional jika terpilih.
Karena jumlah duit Elon Musk yang besar tersebut, kini bos Tesla itu menjadi sekutu politik signifikan bagi Donald Trump. Ia memberikan pengaruh besar dalam perencanaan kebijakan untuk pemerintahan mendatang.
Diketahui, dukungan Elon Musk mulai terang-terangan sejak Juli 2024, setelah Donald Trump selamat dari upaya pembunuhan.
Sementara itu, dalam pidato kemenangan pemilunya pada 6 November 2024 sehari setelah Pilpres AS, Donald Trump menyebut Elon Musk sebagai seorang superjenius. Hubungan antara keduanya terus berkembang, dengan Elon Musk sering mendampingi Donald Trump dalam berbagai acara publik.
Kini, Presiden terpilih Donald Trump telah menunjuk Elon Musk, bersama pengusaha dan mantan kandidat presiden Vivek Ramaswamy, untuk memimpin Dewan Kinerja Pemerintah. Dewan ini bertugas mengurangi pengeluaran pemerintah yang dinilai boros.
Dikutip Beritasatu.com, pada 5 Desember, Elon Musk dan Ramaswamy bertemu dengan anggota parlemen di Capitol Hill untuk memobilisasi dukungan atas rencana penghematan anggaran yang akan datang.
Pendonor terbesar
Oleh karena besarnya duit Elon Musk yang keluar untuk mendukung kampanye Donald Trump, ia kini telah mengubah posisinya dalam dunia politik.
Yakni, selain mencetak sejarah sebagai salah satu pendonor terbesar, Elon Musk kini memegang pengaruh strategis dalam pemerintahan Donald Trump yang akan datang. (P-jr)