PRIORITAS, 23/10/24 (Jakarta): Harga tiket yang dianggap terlalu mahal, menjadi alasan para penggemar Lisa BLACKPINK menyampaikan protes untuk hadir dalam “Lisa BLACKPINK Fan Meet Up 2024”. Akibatnya, penjualan tiket acara yang akan digelar pada 15 November 2024 mendatang di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol-Jakarta Utara, itu belum maksimal.
Kabarnya, tiket belum terjual habis padahal biasanya jauh hari sebelumnya sudah sold out. Apalagi Lisa dikenal sebagai idol dengan pengikut Instagram terbanyak di dunia.
Harusnya, popularitas Lisa menjadi magnet bagi para BLINKs (sebutan bagi penggemar BLACKPINK, red) di Indonesia, bahkan mungkin dari luar Indonesia. Namun, tiket termurah dibanderol Rp 1,8 juta dan harga tertinggi mencapai hampir Rp 6 juta sehingga memicu kritik dari para penggemar.
Mayoritas BLINKs di Indonesia berasal dari generasi muda dan kelas menengah yang terdampak penurunan daya beli. Banyak dari mereka harus menghadapi kenyataan sulit, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian akibat gelombang PHK dan minimnya lapangan kerja.
Seperti diwartakan kapanlagi.com, keluhan-keluhan tersebut menggambarkan dilema yang dihadapi BLINKs. Mereka terdesak antara mengejar momen bertemu idola atau mengamankan kondisi finansial mereka. Bagi banyak penggemar, harga tiket tersebut membuat acara ini terasa terlalu eksklusif dan hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu.
Acara akan berlangsung di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol-Jakarta Utara, dengan delapan kategori tiket. Selain seating dan standing, beberapa kategori menawarkan benefit eksklusif seperti sesi send-off, laminate VIP, signed poster, dan photocard.
Tiket dijual mulai Rp1,85 juta hingga Rp5,95 juta, belum termasuk PPN 10% dan biaya platform sebesar 5%. BLINKs yang berencana menggunakan jasa jastip untuk memesan tiket pun harus merogoh kocek tambahan hingga Rp500 ribu.
Big Ground Entertainment selaku pihak promotor memberikan klarifikasi terkait harga tiket yang dinilai tinggi. Mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut dibuat bersama manajemen Lisa, dan sepadan dengan pengalaman yang akan diberikan.
“Acara ini lebih dari sekadar fanmeeting biasa. Ini show eksklusif dengan skala produksi spektakuler, seperti konser. Kami harus menyesuaikan dengan permintaan Lisa yang menginginkan format besar,” ujar Kevin, chairman Big Ground Entertainment. (P-hdt)
