PRIORITAS, 23/5/24 (Jakarta) : Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw menjelaskan pentingnya komunikasi lintas budaya di Ibu Kota Nusantara. Hal ini karena Indonesia memiliki banyak kekayaan budaya Nusantara yang mencakup beragam suku, bahasa, adat istiadat, dan agama.
Hal ini diutarakan Troy Pantouw, saat menjadi pembicara utama dalam acara PRAction di Auditorium Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia, awal pekan.
PRAction merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Masyarakat Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia dengan tujuan berbagi pengetahuan lebih mendalam seputar Public Relations dan Ilmu Komunikasi.
Pada kegiatan talkshow PRAction tahun ini, tema yang diusung adalah “Cultural Dynamics: Bagaimana Keterlibatan Budaya Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Public Relations”.
Turut hadir dari pihak Universitas Indonesia seperti Arius K. Onarelly, M.Si., Ketua Program Studi Penyiaran Multimedia; Naldo, M.Si., Ketua Program Studi Periklanan Kreatif; Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par, Ketua Program Studi Periklanan Kreatif; Wiwiet Mardiati, S.S., M.IM., Ketua Program Studi Manajemen Rekod dan Arsip; Ngurah Rangga Wisesa, S.I.Kom., M.I.Kom, Ketua Program Studi Produksi Media; Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D., Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan; dan Erwin Harinurdin, S.Sos., M.S.Ak., Manajer Sumber Daya Manusia dan Keuangan. Selain itu, juga dihadiri oleh Rizka Vadya, Vice Head Corporate Communication Public Relations Indonesia Group.
Peserta kegiatan ini mencakup pelajar dan mahasiswa para kontestan dari tiga lomba, yaitu News Anchor, Poster, dan Public Service Advertisement. Acara ini juga terbuka untuk umum, sehingga para pelajar pun dapat ikut serta dalam acara itu.
Pada sesi pemaparan, Troy Pantouw menjelaskan lebih detail soal pentingnya komunikasi lintas budaya di Ibu Kota Nusantara. “Pentingnya komunikasi lintas budaya di Ibu Kota Nusantara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keanekaragaman budaya, dorongan untuk saling pengertian dan penghargaan, penguatan kerukunan sosial, pengembangan hubungan antarindividu dan antarbudaya, serta pentingnya untuk pembangunan berkelanjutan,” ungkap Troy.
Selain itu, turut dijelaskan mengenai beberapa tujuan dari keterampilan komunikasi lintas budaya di Ibu Kota Nusantara, seperti membangun hubungan dan kepercayaan, memecahkan masalah dan solusi yang inovatif, menciptakan lingkungan yang positif, mampu beradaptasi pada perubahan, dan mencapai tujuan bersama.
Otorita Ibu Kota Nusantara telah mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung upaya komunikasi lintas budaya di IKN.
“Dalam rangka menjaga komunikasi lintas budaya, kami telah menyelenggarakan beberapa kegiatan, antara lain Ritual Kendi Nusantara, Ritual Dayak dan Paser, Voluntary Local Review, Olimpiade Siswa Nusantara (OSN), Nusantara Sumpit Open 2023, dan berbagai kegiatan lainnya selama bulan Ramadan kemarin,” ungkap Troy Pantouw.
Sehingga kehadiran OIKN dalam sesi PRAction 2024 menjadi sebuah wadah untuk mengajak dunia kampus dan masyarakat luas memahami pentingnya komunikasi lintas budaya di IKN.
“Pemaparan yang diberikan oleh Pak Troy Pantouw selaku Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik OIKN, tidak hanya memberikan gambaran yang komprehensif tentang rencana pembangunan dan visi masa depan IKN Nusantara, tetapi juga mengajak kita semua untuk berpikir kritis dan konstruktif mengenai peran strategis komunikasi dan budaya dalam mendukung proyek nasional ini” ungkap Almira, panitia PRAction 2024. (P/wl)