PRIORITAS, 30/4/24 (Madrid): Kemenangan penuh arti diraih petenis nomor dua dunia Aryna Sabalenka. Dia mengakhiri catatan 15 kemenangan beruntun Danielle Collins dari Amerika Serikat di babak keempat turnamen WTA 1000, Madrid Open.
Sabalenka berhasil bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan petenis kawakan tersebut 4-6, 6-4, 6-3.
Kemenangan pada Senin (29/4/24) waktu setempat atau Selasa (30/4/24) WIB tersebut membawa Sabalenka ke perempat final WTA 1000 pertamanya musim ini.
Dikutip dari laman resmi WTA, juara di Madrid pada 2021 dan 2023, Sabalenka, berusaha menjadi juara tiga kali pertama di Caja Magica sejak Petra Kvitova.
Dia akan menghadapi Mirra Andreeva yang berusia 17 tahun pada Rabu (1/5/24) untuk mendapatkan tempat di semifinal WTA 1000 pertamanya sejak Cincinnati 2023.
Pertandingan tersebut akan menjadi laga ulang duel putaran keempat tahun lalu, yang dimenangkan Sabalenka dengan mudah, 6-3, 6-1.
Berbekal gelar berturut-turut di Miami dan Charleston, Collins yang berperingkat 15 memasuki pertemuan kelimanya melawan Sabalenka untuk mencari kemenangan pertamanya. Keempat kemenangan Sabalenka sebelumnya terjadi di lapangan keras, termasuk tiga di US Open.
Sabalenka tampil lambat, dengan cepat tertinggal 3-0 pada set pembuka. Collins memanfaatkan persentase servis pertama Sabalenka sebesar 52 persen dan hanya 33 persen di servis kedua.
Namun, Sabalenkan menemukan cara untuk bangkit dan kembali melakukan servis. Namun saat petenis Belarus itu tertinggal 4-5, Collins membawa set sangat intens selama 45 menit.
Collins mencetak 13 winner dengan 10 kesalahan sendiri, sementara menahan Sabalenka dengan sembilan winner dan sembilan kesalahan sendiri.
Sabalenka memantapkan permainannya melalui tahap awal set kedua, dengan duel kunci terjadi di gim kedelapan.
Sempat mendominasi di set pertama, agresi khas Sabalenka mengambil alih di set kedua. Dia mencetak 17 winner dan menahan Collins menjadi sembilan winner.
Sabalenka melanjutkan serangannya untuk mematahkan servis Collins pada gim pembuka set ketiga dan mengkonsolidasikannya dengan ace keempatnya untuk memimpin 2-0.
Collins akhirnya menghentikan laju enam gim berturut-turut Sabalenka dengan melakukan break untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3.
Sabalenka melaju melalui sisa pertandingan untuk memastikan kemenangan setelah dua jam 24 menit.
Atasi sakit pinggul
Sementara itu, Jannik Sinner berjuang melewati cedera pinggul yang dialaminya untuk melaju ke babak keempat turnamen ATP 1000, Madrid Open, Senin (29/4/24) malam waktu setempat.
Melawan petenis peringkat 72 dunia Pavel Kotov, Sinner meregangkan pinggulnya beberapa kali selama pertandingan dan tampak merasa tidak nyaman saat menang 6-2, 7-5, menyelamatkan satu set point sebelum mematahkan servis pada kedudukan 4-5 di set kedua untuk menghindari memainkan set penentu.
“Saya mengalami sedikit kesulitan dengan pinggul kanan saya. Kami berusaha mencari solusi dan menurut saya itu bukan sesuatu yang serius. Kadang-kadang saya merasakannya lebih seperti hari ini dan beberapa hari sedikit lebih baik,” kata Sinner, seperti disiarkan ATP, Selasa (30/4/24).
“Saya memiliki tim yang baik di belakang saya, dan kami akan mencoba untuk membuat tubuh saya bekerja untuk besok dan kami akan memutuskan besok apa yang terbaik untuk saya dan apa yang terbaik untuk tubuh.”
Sinner mengklaim empat servis break berturut-turut untuk lolos pada set pertama meski menyerahkan servisnya sendiri dua kali berturut-turut di awal set.
Meskipun ia kehilangan servis gim awal pada set kedua, Sinner meningkatkan persentase kemenangan servis pertamanya dari 64 persen menjadi 74 persen antar set, menurut catatan statistik ATP.
“Saya telah memainkan dua pertandingan sekarang dengan atap tertutup dan perasaan dengan bola lebih baik dibandingkan dengan pertandingan pertama. Itu masih merupakan pertandingan yang sangat rumit,” ujar Sinner tentang pertandingan head to head pertamanya dengan Kotov.
Sinner selanjutnya akan menghadapi unggulan ke-16 Karen Khachanov, yang mengalahkan petenis Italia Flavio Cobolli 7-5, 6-4.
Khachanov hanya mencetak sembilan winner dengan 14 unforced error, sementara Cobolli mencatatkan 32 unforced error.
Khachanov kalah dalam tiga pertandingan terakhirnya melawan Sinner, termasuk di babak keempat Australian Open tahun ini, namun mereka belum pernah bertemu di lapangan tanah liat.
“Saya merasakan sakit minggu lalu jadi saya tidak bermain di Barcelona,” kata Khachanov.
“Tetapi dengan setiap pertandingan yang saya menangi, saya menemukan kepercayaan diri dan ritme.”
“Jannik sedang dalam performa terbaiknya saat ini dan dia hanya kalah dalam beberapa pertandingan sejak akhir tahun lalu. (Tetapi) tidak ada yang perlu ditakutkan. Saya hanya perlu bersiap dan menemukan game plan yang bagus serta senjata yang saya perlukan untuk mengalahkannya,” ujar petenis berusia 27 tahun itu.
Jannik Sinner berada di peringkat dua dunia, dan akan terpaut 375 poin dari Novak Djokovic dengan gelar di Madrid. (P-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa