26.7 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

    Wow !!! Presiden Kongres Yahudi se-Dunia bertemu Presiden Palestina, bahas normalisasi dengan Israel?

    Terkait

    Ramallah, 11/10/20 (SOLUSSInews.com) – Dunia memang terus berubah. Begitulah situasi yang juga terjadi di Timur Tengah.

    Terkini dikhabarkan, Presiden Palestina ,Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Kongres Yahudi se-Dunia, Ronald Lauder, di Tepi Barat pada Sabtu (10/10/20).

    Ada kemungkinan membicarakan tentang normalisasi hubungan dengan Israel. Kabar pertemuan itu disampaikan oleh seorang menteri Palestina.

    Sementara, pertemuan itu terjadi menyusul seruan Lauder untuk warga Palestina dapat menghidupkan kembali pembicaraan damai dengan Israel.              

    Baca juga: Kritik Palestina, Apakah Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel?

    Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein al-Sheikh mengungkapkan pertemuan itu dalam sebuah posting Twitter, tetapi tidak memberikan rincian tentang pertemuan itu.

    Lauder, seorang pengusaha AS yang juga bertemu Abbas setahun lalu di New York, dalam upacara penandatanganan perjanjian normalisasi di Gedung Putih pada 15 September, antara Israel, Uni Emirat Arab serta Bahrain untuk menjalin hubungan formal.

    Baca juga: Israel Menambah Kapal Rudal untuk Amankan Industri Gas dari Ancaman Hezbollah

    Berharap kembali damai

    Melansir Reuters pada Minggu (11/10/20), Lauder mengatakan kepada surat kabar Arab Saudi, Arab News, pada 16 September, dia berharap kesepakatan itu akan membawa Palestina dan Israel kembali ke pembicaraan damai, yang pernah dibangun tapi gagal pada 2014.

    Kongres Yahudi Dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Lauder bertemu dengan pemimpin Palestina pada Sabtu “untuk kunjungan pribadi atas undangan Abbas, untuk membahas berbagai masalah tentang Palestina dan Timur Tengah.”

    Baca juga: PBB: Israel Hancurkan Lebih dari 500 Bangunan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada 2020

    Di Washington, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, kunjungan Lauder tidak dikoordinasikan dengan atau atas nama pemerintahan Trump, tetapi dalam kapasitas yang sangat pribadi.

    Sementara ini, Gedung Putih belum menanggapi permintaan komentar tentang pertemuan Lauder dengan Abbas. Palestina telah memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Trump, yang telah lama mereka tuduh sebagai bias pro-Israel, dan menolak langkah diplomatik negara-negara Teluk dengan Israel.

    Baca juga: Liga Arab Yakinkan Normalisasi UEA-Israel Pasti Hentikan Aneksasi Tepi Barat

    Tidak bawa pesan Gedung Putih

    Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim, dalam pertemuan pada Sabtu kemarin, Lauder tidak membawa pesan dari Gedung Putih.

    Sumber kedua Palestina mengatakan, Abbas membahas seruan yang dia buat di PBB bulan lalu untuk konferensi perdamaian yang dipimpin PBB awal tahun depan.

    Sementara itu, laporan Arab News menyatakan, Lauder yang juga pemimpin Kongres Yahudi Amerika mengadakan kunjungan tanpa pemberitahuan lebih dulu ke Ramallah untuk bertemu Presiden Abbas.

    Miliarder Amerika ini tiba di Ramallah dengan mengendarai helikopter Yordania dan mengadakan pertemuan cukup lama dengan Presiden Abbas sebelum kembali ke Yordania.

    Anggota senior Komisi Pusat Fatah, Hussein Sheikh membenarkan kunjungan Lauder melalui Twitter.

    Seorang sumber di kantor Presiden Palestina menjelaskan kepada Arab News, pertemuan itu difokuskan pada isu Palestina-Israel dan Pemilu Palestina yang akan datang dimana akan menguntungkan Organisasi Pembebasan Palestina.

    Presiden Abbas mengatakan posisi Palestina independen dan tidak akan terkait dengan poros politik manapun. Presiden Palestina ini juga menegaskan untuk menolak negosiasi apapun berdasarkan rencana perdamaian yang digagas Presiden Donald Trump.

    Ron Lauder dikenal dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Trump. Demikian Kompas.com dan Tempo.co. (S-KC/TC/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini