24.5 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Wartawan Kompas laporkan tindakan kekerasan yang dialaminya ke Polrestabes Bandung

    Terkait

    PRIORITAS, 23/3/25 (Bandung): Tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dialami wartawan Kompas, Faqih Rohman Syafei, saat meliput demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, dilaporkan ke Polrestabes Bandung, Sabtu, (22/3/25), demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Minggu (23/3/25).

    Dari informasi, laporan itu terdaftar dengan nomor: LP/B/423/III/2025/SPKT/POLRESTABES BANDUNG/POLDA JAWA BARAT tanggal 22 Maret 2025 pukul 14.15 WIB.

    Saat melapor, Faqih datang ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung didampingi sejumlah rekan sesama jurnalis.

    Tak hanya menjalani pemeriksaan dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Faqih melakukan visum di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.

    Dituduh sebagai intel polisi

    Menurut Faqih, dirinya dipukuli oleh oknum dalam aksi demonstrasi penolakan UU TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat (21/3/25) malam karena dituduh sebagai intel polisi oleh oknum massa, saat dirinya tengah mengambil video suasana sekitar pukul 20.15 WIB.

    “Di tengah peliputan, saya mau ambil video dokumentasi, tapi tiba-tiba massa aksi yang pakai masker dan pakai baju hitam teriak-teriak ke saya dengan sebutan intel dan massa mulai mengerumuni,” ungkap Faqih.

    Pada situasi itu, Faqih langsung spontan menunjukkan kartu pers miliknya, dengan harapan massa bisa mengetahui identitas sebagai wartawan dan bukan bagian dari Intel kepolisian.

    Karena suasana mulai tidak kondusif, akunya, dengan adanya oknum massa yang mengerumuninya, Faqih berusaha menghindar dan berjalan ke arah depan restoran yang merupakan lokasi jurnalis lainnya berkumpul.

    Tapi kemudian beberapa oknum massa mendekat ke arah Faqih, dan memukul serta menendangnya, dan ada beberapa massa sempat menghalangi.

    Sikap oknum massa tersebut sempat ditahan oleh beberapa wartawan lainnya dan pihak aparat kepolisian, namun oknum massa aksi itu tetap saja melakukan pemukulan terhadap Faqih.

    “Ada massa yang menghalangi (pemukulan), tapi tetap saja, banyak yang menuduh intel sambil teriak. Saya coba kabur sambil jalan cepat ke arah restoran,”katanya. (P-*/Armin M)

     

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini