PRIORITAS, 16/7/24 (Jakarta): Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, besarnya jumlah penduduk usia muda yang berpotensi menguasai teknologi digital akan menjadi dorongan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terus menyelenggarakan pelatihan untuk mencetak generasi muda yang berkontribusi pada perdagangan ekspor dan digital Indonesia, salah satunya Pelatihan Bisnis Online Ekspor di kantor Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), di Jakarta.
Menurutnya, generasi muda harus cakap digital untuk dapat menangkap peluang-peluang ekspor ke pasar global.
“Generasi muda harus cakap digital untuk dapat menangkap peluang-peluang ekspor yang semakin terbuka luas ke pasar global. Penguasaan teknologi digital dapat membantu generasi muda untuk berkreasi dan berinovasi sehingga membuat produk Indonesia semakin dikenal,” ujar Jerry melalui keterangan di Jakarta, Selasa (16/7/24).
Dia mengatakan, pelatihan ekspor yang diselenggarakan merupakan wujud nyata hadirnya Kemendag untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang ekspor, tidak hanya bagi para pelaku usaha, tetapi bagi para calon pengusaha dari kalangan dosen dan mahasiswa.
Selain itu, Kemendag juga memiliki program-program yang terkait dengan pengembangan SDM ekspor antara lain melakukan kolaborasi pemasaran melalui platform digital serta mengoptimalisasi keberadaan perwakilan perdagangan RI di luar negeri yaitu Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
Berdasarkan data Bank Indonesia, perdagangan digital Indonesia terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang semakin besar terhadap ekonomi. Nilai transaksi niaga elektronik atau niaga-el (e-commerce) pada 2023 mencapai Rp453,75 triliun.
Nilai tersebut diprediksi tumbuh 2,8 persen menjadi Rp487 triliun pada 2024 serta tumbuh 3,3 persen menjadi Rp503 triliun pada 2025.
Berdasarkan data Kemendag, tren surplus neraca perdagangan masih terus terjaga selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 hingga Mei 2024.
Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar 2,93 miliar dolar AS. Secara kumulatif neraca perdagangan Januari-Mei 2024 surplus sebesar 13,06 miliar dolar AS.
Sementara, kinerja ekspor bulan Mei 2024 tercatat 22,33 miliar dolar AS atau tumbuh 13,82 persen. Ekspor nonmigas pada periode tersebut mencapai 20,91 miliar dolar AS atau naik 14,46 persen (MoM).
“Ini adalah momentum yang baik bagi perekonomian nasional. Sehingga kinerja perdagangan yang
sudah baik harus kita jaga dan tingkatkan. Di tengah tantangan dan dinamika global, sektor perdagangan harus mampu memberikan optimisme dan bergerak sebagai generator pemulihan ekonomi nasional,” kata Jerry. (P-/ANT/wr)— foto ilustrasi istimewa