PRIORITAS, 9/4/25 (St.Domingo): Sebanyak 66 orang tewas, termasuk penyanyi top merengue Rubby Pérez, seorang gubernur dan dua mantan pemain Major League Baseball (MLB), ketika atap sebuah kelab malam di Santo Domingo, Republik Dominika, runtuh Selasa dini hari (Rabu waktu Indonesia) saat konser berlangsung.
“Lebih 150 korban berhasil ditarik dari bawah reruntuhan, namun karena luka cukup parah sehingga dilarikan ke rumahsakit terdekat untuk mendapat penanganan medis”, kata Juan Manuel Méndez, direktur operasi manajemen darurat negara itu, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari NBC News, hari Rabu pagi (9/4/25).
Menurut polisi Republik Dominika belum jelas apa yang menyebabkan atap Jet Set, klub terkenal di Distrik Nasional tersebut runtuh. Namun, pemiliknya mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka bekerja sama secara penuh dan transparan dengan pihak berwenang terkait, untuk membantu para korban dan mengklarifikasi apa yang terjadi.
Bencana itu terjadi saat Pérez sedang tampil, demikian dilaporkan media lokal. Manajernya, Enrique Paulino, mengatakan pihak berwenang memberi tahu dia tentang kematian bintang itu, setelah dirawat di rumah sakit karena cedera yang dideritanya akibat ambruknya jembatan pertunjukan di dalam kelab tersebut.
Petugas pertolongan pertama yang tiba di lokasi kejadian melihat betapa kacau situasi di klub malam Jet Set tersebut.
“Kami masih bekerja, mencari orang-orang di reruntuhan. Kami menduga banyak dari mereka masih hidup, itu sebabnya pihak berwenang di sini beserta tim mereka tidak akan berhenti sampai kami menemukan orang terakhir di reruntuhan itu,” kata Mendez, dalam sebuah video yang dibagikan di halaman Instagram Kepolisian Nasional Republik Dominika.
Tiga hari berkabung
Presiden Republik Dominika Luis Abinader mengatakan sedikitnya 138 orang diselamatkan dari reruntuhan hingga pagi hari.
Abinader mengumumkan tiga hari berkabung nasional, yang akan berakhir pada hari Kamis, dan mewajibkan pengibaran bendera nasional setengah tiang.
Di antara mereka yang awalnya diselamatkan adalah mantan pitcher Major League Baseball Octavio Dotel, demikian dilaporkan media lokal. “Ia dibawa ke rumah sakit tetapi tidak selamat”, kata para pejabat.
Menteri Olahraga Republik Dominika, Kelvin Cruz, mengonfirmasi kematian Dotel melalui postingan Instagram. “Kami sangat menyesalkan meninggalnya mantan pemain Major League Baseball dan Legenda Olahraga Dominika, Octavio Dotel. Warisannya di dalam dan luar lapangan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah bisbol nasional,” kata Cruz.
Dotel bermain untuk 13 tim selama 15 tahun kariernya, termasuk Houston Astros, New York Mets, dan Detroit Tigers. Ia memenangkan cincin World Series pada tahun 2011 bersama St. Louis Cardinals. “Semoga jiwanya tenang dan keluarganya serta orang-orang yang dicintainya diberi kekuatan,” kata Cruz.
Dalam sebuah pernyataan, Komisaris Liga Utama Baseball Rob Manfred mengatakan mantan pemain lainnya, pemain sayap kiri Tony Blanco, yang bermain untuk Washington Nationals pada tahun 2005, juga tewas dalam insiden atap runtuh tersebut.
“Hubungan antara bisbol dan Republik Dominika sangat erat. Dan hari ini kami memikirkan semua pemain dan penggemar Dominika di seluruh dunia,” kata Manfred.
Manajer Pérez, Enrique Paulino, yang kemejanya berlumuran darah, mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian, konser merengue dimulai sesaat sebelum tengah malam. Tetapi hampir satu jam kemudian atap runtuh dan menewaskan pemain saksofon grup tersebut.
Putri sang penghibur, Zulinka Pérez, mengatakan ayahnya mulai bernyanyi agar tim penyelamat dapat menemukannya di antara reruntuhan, demikian laporan media setempat. (P-Jeffry W)