PRIORITAS, 30/7/25 (Minahasa): Isu relokasi makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol dari Minahasa ke kampung halamannya kembali mencuat. Namun, di tengah sepinya kompleks makam di Desa Lotta, suara penolakan justru datang dari keluarga yang selama ini menjaga tempat peristirahatan sang pahlawan.
Dari informasi yang dihimpun, suasana makam tampak tenang. Di dalam bangunan sederhana itu terdapat meja dengan kotak, baki, dan buku tamu. Tak jauh dari situ, seorang perempuan bernama Nona Popa terlihat menyapu dedaunan yang terus beterbangan.
“Angin kencang sekali,” ujarnya sembari tetap membersihkan lantai.
Nona mengaku telah mendengar wacana pemindahan makam tersebut. Meski belum ada pemberitahuan resmi, ia dan keluarganya menolak rencana itu.
“Hanya dengar-dengar saja. Jelas kami dari keluarga tidak mau,” tegasnya.
Menurut Nona, makam Tuanku Imam Bonjol sudah menyatu dengan masyarakat sekitar. Ia menyebutkan, makam ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga telah menjadi bagian dari identitas lokal.
“Hal yang lebih baik dilakukan adalah dengan memperbaiki makam ini,” ucapnya, seperti dikutip Beritaprioritas dari Tribun Sulut, Rabu (30/7/25).
Nona adalah keturunan kelima dari Apolos, sosok pengawal setia Imam Bonjol yang dikenal sangat dekat dengan sang pejuang. Meski Imam Bonjol tidak menikah, ia menganggap Apolos seperti anak sendiri.
Apolos lalu menikah dengan perempuan Minahasa bernama Katrience Parengkuan, dan keturunannya hingga kini terus merawat makam.
“Saya dan saudara-saudara saya masih menjaga makam ini,” ujar Nona.
Ia menegaskan, keberadaan keluarga Apolos yang merupakan perpaduan budaya Minangkabau dan Minahasa adalah kekayaan yang tidak ternilai, dan justru menjadi alasan kuat agar makam tetap berada di tempatnya.
Diketahui, isu pemindahan makam Imam Bonjol sempat mencuat beberapa tahun lalu melalui dorongan anggota DPRD Sumatera Barat.
Namun saat itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dengan tegas menolak, karena dianggap akan mengubah catatan sejarah yang telah melekat di daerah tersebut. (P-Khalied M)