PRIORITAS, 28/8/25 (Batam): Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menemui mahasiswa yang berunjuk rasa di depan DPRD Kota Batam, Rabu (27/8), usai menghadiri rapat paripurna. Aksi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Wilayah Sumatera Bagian Utara itu berlangsung hangat dengan dialog terbuka.
Koordinator aksi, Muryadi Aguspriawan, menyampaikan empat tuntutan utama, yakni penertiban truk ugal-ugalan, penanganan sampah, solusi banjir akibat drainase, serta kejelasan regulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Kritik ini bentuk kecintaan kami pada daerah, bukan kebencian,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Amsakar mengapresiasi masukan mahasiswa dan menyebut isu sampah serta banjir memang menjadi fokus kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra. Ia memaparkan sejumlah langkah, mulai dari penambahan armada pengangkut, pembangunan unit pengelolaan sampah, hingga penyusunan masterplan drainase dengan pembangunan pompa di beberapa titik rawan banjir.
Terkait MBG, Amsakar menegaskan program itu merupakan arahan Presiden untuk meningkatkan gizi masyarakat sekaligus mendukung petani lokal. “Jika ada indikasi penyimpangan, silakan laporkan, pasti kami tindak,” tegasnya.
Dalam dialog, mahasiswa juga menyoroti isu sampah plastik, pencemaran laut di pulau-pulau penyangga, hingga akses transportasi guru di hinterland. Kadishub Batam, Leo Putra, menambahkan pihaknya akan mengkaji usulan jam operasional dump truck bersama kepolisian.
Dialog tersebut turut dihadiri Plt Sekda Batam Firmansyah, Asisten Pemerintahan Yusfa Hendri, Kadis Pendidikan Hendri Arulan, Kasatpol PP Imam Tohari, serta sejumlah pejabat terkait.
“Masukan mahasiswa kritis tapi solutif. Tidak ada kota besar yang steril dari masalah, yang penting ada komitmen bersama menyelesaikannya,” pungkas Amsakar. (P-Jeff K)
