PRIORITAS, 13/7/24 (Jakarta): Hari Sabtu (13/7/24) pagi di akhir pekan ini, kualitas udara di Jakarta menduduki nomor dua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kemudian, kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Sedangkan kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Urutan kota terburuk
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk pertama, yakni Kinshasa (Kongo) di angka 178 dan urutan ketiga Lahore (Pakistan) di angka 163.
Urutan keempat Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 157, urutan kelima Delhi (India) di angka 154 dan urutan keenam Kampala (Uganda) di angka 145.
Urutan ketujuh Santiago (Cile) di angka 137, urutan kedelapan Beijing (China) di angka 102, urutan kesembilan Cairo City (Mesir) di angka 95 dan urutan kesepuluh Manama (Bahrain) di angka 94.
Disarankan kepada masyarakat agar memakai masker saat keluar rumah, perlu mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara. (P-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa