26.7 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Trump larang masuk warga asing dari 23 negara ke AS

    Terkait

    PRIORITAS, 9/6/25 (Washington): Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan larangan perjalanan baru terhadap warga dari 23 negara. Kebijakan ini mulai berlaku Senin (9/6/25) dini hari waktu setempat dan menghidupkan kembali aturan kontroversial dari periode pertamanya.

    “Serangan terhadap warga Yahudi di Colorado menegaskan bahaya dari masuknya orang asing yang tidak disaring dengan benar,” ujar Presiden Trump dalam pernyataan resmi di Gedung Putih, dikutip AFP.

    Pelaku penyerangan disebut sebagai warga Mesir yang telah melewati batas waktu tinggal visa turis. Ia dilaporkan tengah mengajukan suaka sejak September 2022.

    Larangan ini mencakup warga dari Afghanistan, Iran, Haiti, Libya, Somalia, Sudan, Yaman, serta beberapa negara Afrika dan Asia lainnya. Sebanyak 13 negara terkena larangan total, sementara 10 negara mengalami pembatasan sebagian.

    “Beberapa negara tidak memiliki pemerintahan yang mampu memverifikasi dokumen perjalanan dengan akurat,” tulis Gedung Putih dalam dokumen kebijakan yang dirilis pada hari yang sama.

    Larangan ini tak berlaku bagi diplomat dan atlet yang akan bertanding dalam Piala Dunia 2026 atau Olimpiade 2028. Pemerintah AS menyatakan daftar negara dapat bertambah sesuai situasi keamanan global.

    Pemohon suaka terdampak

    Keputusan ini langsung berdampak pada pemohon suaka dari negara terdampak. Mehria, pengungsi asal Afghanistan berusia 23 tahun, menyampaikan kekecewaannya.

    “Kami menyerahkan seluruh harapan kami pada janji Amerika, tapi hari ini kami menghadapi neraka yang tak berakhir,” kata Mehria.

    PBB mengingatkan kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran hukum. Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Turk menyebut larangan ini terlalu luas dan tidak mempertimbangkan kondisi individu.

    “Sifat kebijakan yang menyeluruh ini mengundang perhatian serius dari perspektif hukum internasional,” ujarnya dalam pernyataan tertulisnya.

    Reaksi keras juga datang dari anggota Kongres AS. Politikus Demokrat berdarah Iran, Yassamin Ansari menyatakan penolakan terbuka terhadap kebijakan ini.

    “Kami akan melawan larangan ini dengan segala kekuatan yang kami punya,” tulis Ansari dalam unggahan di akun X-nya, Minggu (8/6/25). (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini