PRIORITAS, 15/5/24 (Jakarta) : Beberapa waktu belakangan ini berbagai kalangan mengeluhkan soal naiknya harga beras. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun buka-bukaan soal penyebab harga beras mahal.
Pertama, karena serangan El Nino. “Ya jadi kenapa (bantuan) beras ini diberikan? Karena kita tahu ada kenaikan harga beras, benar? Itu terjadi di semua negara. Yang kenaikannya melebihi kita di semua negara karena terjadi kemarau panjang karena El Nino,” katanya dalam acara pembagian bantuan beras di Alun-alun Kirambu, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dikutip Selasa (14/5/2024).
Kedua, masalah distribusi beras yang disebabkan oleh perang. Jokowi menyinggung dua perang yang saat ini masih berkecamuk, yaitu antara Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina. “Juga karena transportasi sekarang tidak mudah karena ada perang di Palestina, ada perang juga di Ukraina,” tambahnya.
Menurut Jokowi perang di Ukraina menyebabkan ekspor gandum dari negaranya juga terganggu. Bahkan 27 juta ton gandum gagal keluar dari Ukraina akibat perang tersebut.
“Ukraina itu bisa per tahun, waktu saya ke sana, dia masih punya stok kira 27 juta ton yang nggak bisa dikirim karena urusan perang. Inilah yang menyebabkan kenapa harga-harga itu naik,” tuturnya.
Meski begitu Jokowi bersyukur pemerintah Indonesia masih mampu memberikan bantuan beras 10 kg. Ia menyebut hal ini patut disyukuri, mengingat beberapa negara mengalami kesulitan karena kenaikan harga pangan.
“Tapi nggak masalah, di negara kita alhamdulillah bapak ibu tergantikan tersubsidi oleh bantuan beras 10 kg ini. Bener ndak? Ini patut disyukuri lho, coba dibaca-baca di semua sekarang berada pada kesulitan karena kenaikan-kenaikan harga pangan,” pungkasnya.
Jokowi Ajak Masyarakat Berdoa
Sisi lain, Presiden Jokowi kembali bicara soal peluang bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) berlanjut hingga Desember 2024. Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara pembagian bantuan beras di Alun-alun Kirambu, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
“Ini bapak ibu kok wajahnya cerah kenapa ya? Ada apa? Ibu sudah terima semua ya bapak ibu yang 10 kg, bulan Januari sudah? Februari sudah? Maret sudah? Yang ini bulan April bener ya? Insyaallah nanti sebentar lagi Mei juga akan disampaikan kepada bapak ibu sekalian,” kata Jokowi, dikutip Selasa (14/5/2024).
“Dan untuk sementara yang 10 kg ini sampai bulan Juni tapi kita berdoa bersama agar nanti APBN ada kelebihan sehingga bisa diteruskan sampai Desember. Yang setuju tunjuk jari. Yang tidak setuju tunjuk jari. Nggak ada,” sambung Jokowi.
Menurutnya, bansos beras diberikan karena harga beras mahal. Kenaikan beras tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di semua negara. Kondisi ini, terjadi karena adanya El Nino. Selain itu ada masalah transportasi logistik yang disebabkan pecahnya perang di berbagai dunia.
“Ya jadi kenapa beras ini diberikan? Karena kita tahu ada kenaikan harga beras, benar? Itu terjadi di semua negara. Yang kenaikannya melebihi kita di semua negara karena terjadi kemarau panjang karena El Nino, juga karena transportasi sekarang tidak mudah karena ada perang di Palestina, ada perang juga di Ukraina,” bebernya.
Meski begitu Jokowi bersyukur pemerintah Indonesia masih mampu memberikan bantuan beras 10 kg. Ia menyebut hal ini patut disyukuri, mengingat beberapa negara mengalami kesulitan karena kenaikan harga pangan.
“Tapi nggak masalah, di negara kita alhamdulillah bapak ibu tergantikan tersubsidi oleh bantuan beras 10 kg ini. Bener ndak? Ini patut disyukuri lho, coba dibaca-baca di semua sekarang berada pada kesulitan karena kenaikan-kenaikan harga pangan,” pungkasnya. (P-DTK/wl)