PRIORITAS, 16/12/24 (Jakarta): Prestasi sejak era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo mempertahankan surplus Neraca Perdagangan Indonesia terus berlanjut hingga kini.
Terkini pihak Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus Neraca Perdagangan pada November 2024 mencapai US$4,42 miliar pada November 2024. Surplus perdagangan ini merupakan yang ke-55 bulan berturut-turut.
“Ini surplus sudah terjadi selama 55 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020,” kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (16/12/24).
Bahkan ia mengungkapkan, surplus pada November ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya US$2,48 miliar.
Ekspor dan impor sama-sama turun
Diketahui, surplus Neraca Perdagangan November merupakan selisih nilai ekspor dibandingkan impor. Ekspor November mencapai US$24,01 miliar, sementara impor tercatat US$19,59 miliar.
Jelasnya, nilai ekspor Indonesia November 2024 mencapai US$24,01 miliar atau turun 1,70 persen, dibanding ekspor Oktober 2024. Namun, dibanding November 2023 nilai ekspor naik sebesar 9,14 persen. Sedangkan impor November 2024 mengalami penurunan hingga 10,71 persen (month to month/mtm) 2024. (P-jr)