PRIORITAS, 15/1/25 (Jakarta): Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) telah merilis data persentase pengangguran negara-negara di dunia.
Data disajikan dalam “Outlook Perekonomian Dunia” (World Economic Outlook/WEO) pada Oktober 2024. Sejumlah negara diketahui memiliki tingkat pengangguran cukup tinggi di dunia, di mana angkanya hingga mencapai 50 persen pada awal 2025.
Selain ketidaksesuaian antara permintaan dan pasokan tenaga kerja, terbatasnya lapangan pekerjaan serta minimnya kapasitas lembaga yang menangani persoalan ketenagakerjaan pun turut berkontribusi. Berikut 10 negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia menurut IMF pada awal 2025.
Negara dengan tingkat pengangguran terbesar
Urutan pertama, negara Sudan dengan 55.7 persen, kemudian nomor 2. Afrika Selatan (33.9), 3.Georgia (14.5), 4. Armenia (13.5), 5. Bosnia dan Herzegowina (13.2), 6.Macedonia Utara (12.8), 7. Ukraina (12.7), 8.Moroko (12.6), 9. Spanyol (11.2), 10.Albania 10.7.
Berikut penyebab dan alasan kenapa lima negara tersebut masuk dalam negara yang mengalami pengangguran terbesar di dunia.
1. Sudan
Angka pengangguran di Sudan sangat tinggi, yakni mencapai 56 persen dan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas dan program pelatihan keterampilan.
Banyak pemuda di Sudan yang tidak memiliki keterampilan atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan di pasar kerja yang kompetitif.
Lebih dari 70% penduduk di Sudan Selatan berusia di bawah 30 tahun dan setengah dari mereka tidak memiliki keterampilan dasar dalam membaca dan menulis. Faktor-faktor ini memperburuk tingginya tingkat pengangguran di negara tersebut.
2. Afrika Selatan
Di Afrika Selatan, angka pengangguran mencapai 33,9 persen. Berdasarkan laman resmi pemerintah Afrika Selatan.
Keterbatasan dalam pencapaian pendidikan, serta ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, menjadi faktor utama yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran dan jumlah pemuda yang tidak bekerja, tidak bersekolah, atau tidak mengikuti pelatihan (NEET).
Selain itu, perempuan muda sering menghadapi tantangan lebih besar dalam mendapatkan pekerjaan yang layak dibandingkan dengan laki-laki. Pendidikan muncul sebagai faktor kunci dalam meningkatkan akses mereka ke peluang kerja yang lebih baik.
3. Georgia
Tingkat pengangguran di Georgia mencapai 14,5 persen, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Banyak pemuda yang meninggalkan negara ini untuk mencari pekerjaan di luar negeri, sementara yang tinggal di Georgia lebih memilih melanjutkan pendidikan tinggi daripada bekerja.
Keterbatasan pekerjaan paruh waktu dan tingginya angka pemuda yang tidak bekerja dan tidak melanjutkan pendidikan juga memperburuk situasi.
Selain itu, gaji pemuda rata-rata 35 persen lebih rendah dibandingkan populasi usia kerja lainnya, dan kesenjangan gender menghambat partisipasi angkatan kerja.
4. Armenia
Armenia selama beberapa dekade bergulat dengan tingkat pengangguran tinggi yang menyebabkan ratusan ribu warganya bermigrasi ke Rusia, Amerika Serikat (AS), dan negara lain.
Negara berpenduduk kurang dari tiga juta jiwa di kawasan Kaukasus Selatan itu memiliki persentase pengangguran sebesar 13,5 persen.
5. Bosnia dan Herzegovina
Dilansir dari CNBCIndonesia.com, pengangguran menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi Bosnia dan Herzegovina, dengan persentase sebesar 13,2 persen. (P-wr)