Tonton Youtube BP

Skandal korupsi banjir picu protes besar di Manila

Khalied Malvino
21 Sep 2025 19:30
2 minutes reading

PRIORITAS, 21/9/25 (Manila): Skandal korupsi proyek pengendalian banjir bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) memicu gelombang demonstrasi besar di Manila, Filipina, Minggu (21/9/25).

Ribuan warga memenuhi Taman Luneta dengan bendera nasional dan spanduk protes, menuntut akuntabilitas penuh atas penyimpangan anggaran negara.

Aksi massa ini menjadi salah satu mobilisasi antikorupsi terbesar dalam sejarah Filipina. Kepolisian dan militer dikerahkan sejak pagi untuk mencegah kerusuhan, mengingat intensitas protes meningkat sejak skandal terungkap ke publik.

Menurut laporan Agence France-Presse (AFP), sekitar 13.000 orang berkumpul di pusat kota. Gelombang protes semakin meluas setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr membentuk komisi independen guna mengusut 9.855 proyek pengendalian banjir senilai lebih dari 545 miliar peso atau sekitar 9,5 miliar dolar AS.

Sorotan publik kian tajam ketika pasangan konglomerat Sarah dan Pacifico Discaya, pemilik sejumlah perusahaan konstruksi pemenang kontrak, diketahui memiliki puluhan mobil mewah produksi Eropa dan AS. Fakta tersebut memperkuat dugaan, praktik penyalahgunaan anggaran berlangsung sistemik.

Presiden Marcos Jr menyatakan, dirinya memahami kemarahan rakyat. Ia menekankan bahwa demonstrasi harus berlangsung damai. Sebagai langkah pengamanan, ia menempatkan militer dalam status siaga penuh.

Reporter Al Jazeera, Barnaby Lo, melaporkan aksi ini dipimpin oleh jaringan gereja Kristen, sementara Gereja Katolik berperan penting dalam menggalang massa.

Aksi juga dipilih bertepatan dengan 21 September, tanggal yang mengingatkan publik pada deklarasi darurat militer oleh Ferdinand Marcos Sr pada 1972.

Lo menambahkan, pengunjuk rasa menuntut reformasi menyeluruh dalam birokrasi Filipina agar praktik korupsi dapat dihentikan dari akarnya.

Aly Villahermosa, mahasiswa keperawatan berusia 23 tahun, menyuarakan kekecewaannya. Ia menegaskan, anggaran publik seharusnya mengalir ke sektor kesehatan, bukan ke proyek fiktif.

Di sisi lain, militer Filipina tetap berada dalam status siaga penuh hingga situasi di Manila benar-benar dipastikan terkendali pasca-demonstrasi Minggu (21/9/25).

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x